Ada Teknologi Cloud China di Balik Olimpiade Paris 2024
Hide Ads

Ada Teknologi Cloud China di Balik Olimpiade Paris 2024

Anggoro Suryo - detikInet
Sabtu, 03 Agu 2024 06:18 WIB
Alibaba Group Holding dikabarkan bakal melakukan PHK. Hal ini dilakukan pada unit cloud Alibaba yang berencana untuk melakukan IPO.
Foto: CFOTO/Future Publishing via Getty Images
Jakarta -

Olimpiade Paris 2024 disiarkan ke lebih dari 200 negara dan sudah tak lagi menggunakan teknologi satelit yang tradisional.

Teknologi yang dipakai untuk menyiarkan ajang olahraga empat tahunan itu adalah teknologi AI dan cloud milik Alibaba. Menurut Joe Tsai, cofounder dan chairman Alibaba, langkah historis ini akan mengubah bagaimana sebuah pertandingan ditonton di berbagai negara.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade, infrastruktur cloud akan menggantikan satelit sebagai (metode) penyiaran dan distribusi pertandingan ke seluruh dunia," kata Tsai, seperti dikutip detikINET dari Scmp, Sabtu (3/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak kami memulaikerja sama pada 2018 untuk Olimpiade Musim Dingin, kami bangga bisa menghadirkan transformasi digital untuk ajang olahraga terbesar dan paling kompleks di dunia," tambahnya.

Sehari sebelum Olimpiade Paris 2024 resmi dibuka, Alibaba Cloud dan Olympic Broadcasting Services (OBS) resmi meluncurkan OBS Cloud 3.0, kombinasi dan teknologi cloud yang ditenagai kecerdasan buatan (AI).

ADVERTISEMENT

Teknologi cloud ini juga dipakai di sistem multi camera untuk siaran ulang di 17 sistem yang tersebar di 14 venue. Penggunaannya ini meliputi 21 cabang olahraga, dari mulai rugby, atletik, basket, sampai badminton.

Rekaman gambar dari kamera itu dikirim ke cloud, dan kemudian diolah menggunakan AI untuk menghasilkan berbagai output, seperti rekonstruksi live spatial dan rendering 3D secara real time. Setelah itulah momen yang dipilih bisa ditayangkan sebagai siaran ulang, baik itu secara langsung ataupun tidak.

Meski deskripsinya terlihat rumit, proses tersebut bisa selesai dalam hitungan menit sebelum akhirnya bisa digabungkan ke dalam siaran langsung yang bisa dinikmati oleh penonton di seluruh dunia.

Tak cuma itu, Alibaba Cloud juga menggunakan momen-momen historis dari Olimpiade Paris 1924 menggunakan model deep learning untuk memilih rekaman-rekaman pertandingan 100 tahun lalu, yang kemudian direstorasi dan "diwarnai".

"Teknologi AI Alibaba dipakai untuk merestorasi dan mengatur aset media historis dari Olimpiade," jelas Tsai.

"Saat upacara pembukaan, semua orang melihat rekaman video dari pertandingan olahraga di Paris 1924 yang terjadi 100 tahun lalu...dengan teknologi AI, kami bisa me-remaster video dan membuatnya punya resolusi lebih tinggi dan menjadi berwarna," tambahnya.

"Alibaba punya peran penting dalam menghadirkan teknologi pendukung selama pertandingan Olimpiade, meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan dalam operasional pertandingan Olimpiade," kata Thomas Bach, presiden International Olympic Committee.




(asj/rns)