Rusia Sukses Tumbangkan Starlink, Ini Pengakuan Elon Musk
Hide Ads

Rusia Sukses Tumbangkan Starlink, Ini Pengakuan Elon Musk

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 30 Mei 2024 15:00 WIB
Roket Falcon 9 SpaceX membawa satelit internet Starlink
Satelit Starlink di luar angkasa. Foto: Space.com
Jakarta -

Rusia dilaporkan sudah mampu menumbangkan akses internet Starlink dari SpaceX, yang selama ini diandalkan Ukraina. Layanan internet Starlink jadi byar pet di sana, meski masih dapat digunakan. Elon Musk selaku nakhoda SpaceX pun angkat bicara.

Sosok yang juga memimpin Tesla dan media sosial X itu menyebut perusahaannya menghabiskan banyak sumber daya untuk melawan upaya Rusia menghambat internet Starlink. Ia mengakui bahwa itu merupakan masalah yang berat.

"SpaceX menghabiskan sumber daya yang signifikan untuk melawan upaya jamming dari Rusia. Ini adalah masalah yang berat," tulisnya di X, seperti dikutip detikINET dari Kyiv Independent.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (Rusia) telah sukses dalam menutup setiap sistem komunikasi, kecuali Starlink," demikian klaim dia.

Memang secara historis, Starlink sejatinya mampu menahan serangan elektronik. Namun sekarang, Rusia dilaporkan menggunakan frekuensi radio bertenaga tinggi yang dipancarkan dari kendaraan dengan menara radio besar di atasnya. Beberapa pihak berspekulasi Rusia juga melakukan serangan melalui senjata sejenis yang dipasang pada drone.

ADVERTISEMENT

SpaceX mulai menyediakan terminal Starlink di Ukraina beberapa saat setelah invasi Rusia pada Februari 2022. Tahun silam, pihak Ukraina menyatakan bahwa ada sekitar 42 ribu terminal Starlink dioperasikan di militer, rumah sakit, bisnis dan organisasi lain.

Biaya pengoperasiannya berasal dari Pentagon. Tentu pihak Rusia tidak tinggal diam untuk mencoba mengganggu koneksi internet Starlink dan belakangan, dilaporkan mereka akhirnya mampu menimbulkan masalah signifikan.

Menurut New York Times, Rusia telah menyebabkan masalah koneksi Starlink yang meluas di kota Kharkiv. Itu menyebabkan tentara Ukraina kesulitan dalam berkomunikasi, menggelar pengintaian ataupun melakukan serangan drone.




(fyk/fay)