Elon Musk Tuduh WhatsApp Sedot Data Pengguna
Hide Ads

Elon Musk Tuduh WhatsApp Sedot Data Pengguna

Anggoro Suryo - detikInet
Rabu, 29 Mei 2024 17:13 WIB
Para Bos Teknologi Amerika Bahas AI ada Elon Musk, Mark Zuckerberg, Bill Gates, Sam Altman, Sundar Pichai dll
Elon Musk (Foto: REUTERS/Leah Millis)
Jakarta -

Elon Musk memulai perang baru dengan WhatsApp dengan menyebut platform milik Meta itu menyedot data pengguna tiap harinya, dan menggunakannya untuk iklan bertarget.

Tudingan ini diposting Musk di platform X miliknya. Menurutnya WhatsApp di Windows, Android, dan iOS mengekspor data pengguna setiap malam. Data tersebut kemudian dianalisis dan dipakai untuk iklan bertarget (targeted advertising). Menurutnya, ini berarti pengguna dijadikan produk oleh WhatsApp, bukan konsumen.

"Mereka mengekspor data pengguna Anda setiap malam. Banyak orang masih menganggap ini aman," sindir Musk, seperti dikutip detikINET dari Techspot, Rabu (29/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Memang, Meta sebagai pemilik WhatsApp tidak punya reputasi baik terkait privasi pengguna. Sampai-sampai, dalam survei terbaru terkait reputasi pengguna, Meta ada di posisi 97 dari 100 perusahaan, alias hampir yang paling buruk. Namun yang perlu dicatat, X ada di posisi 99, alias lebih buruk dari Meta.

Tudingan Musk ini langsung dibantah oleh bos WhatsApp, Will Cathcart. Menurutnya data pengguna WhatsApp tidak dikirim ke mereka setiap malamnya.

"Banyak yang sudah mengatakan hal ini, namun layak diulang: ini tidak benar. Kami mengurus keamanan secara serius dan itulah mengapa kami melakukan enkripsi end-to-end terhadap pesan Anda. Itu tidak dikirim ke kami setiap malam ataupun diekspor ke kami," kata Cathcart.

"Jika mau mencadangkan pesan, Anda bisa menggunakan penyedia cloud Anda dan bahkan bisa menggunakan enkripsi end-to-end juga untuk itu," tambahnya.



Selain Cathcart, ada juga Profesor Yann LeCun, salah satu dari 'mbahnya' AI yang juga peneliti utama untuk AI di Meta, yang mencibir tudingan Musk tersebut. Ia beberapa kali terlibat twitwar dengan Musk sebelumnya.

"Penasaran: apakah sangat menyenangkan untuk menyebarkan kebohongan? Beritahu saya. Saya tak tahu rasanya," cibir LeCun ke Musk.



Namun ada juga yang membela Musk, yang menjelaskan bahwa Musk bukan menyebut soal pesan yang dicadangkan, melainkan data pengguna. Mungkin yang dimaksud oleh Musk ini adalah metadata.

Peneliti keamanan Tommy Mysk menyebutkan pesan WhatsApp memang dienkripsi end-to-end, namun metadata dari WhatsApp menurutnya dibagikan ke perusahaan milik Meta lain, misalnya lokasi pengguna, siapa yang sedang dihubungi oleh pengguna, dan pola online si pengguna. Bahkan Privacy Policy WhatsApp pun menjelaskan masalah ini.

"Sebagai bagian dari perusahaan Meta, WhatsApp menerima informasi dari, dan membagikan informasi dengan perusahaan Meta lain. Kami bisa menggunakan informasi yang diterima dari mereka, dan mereka bisa menggunakan informasi yang kami bagikan ke mereka, untuk membantu operasional, menyediakan, meningkatkan, memahami, mengkustomisasi, mendukung, dan memasarkan layanan kami dan penawaran mereka, termasuk Meta Company Products," tulis WhatsApp dalam laman tersebut.




(asj/fay)