Pria Ini Alami Kematian Paling Menyakitkan, Kulit Meleleh Kena Nuklir

Adi Fida Rahman - detikInet
Senin, 05 Feb 2024 07:45 WIB
Pria Ini Alami Kematian Paling Menyakitkan, Kulit Meleleh Kena Nuklir Foto: Unilad
Jakarta -

Mendengar nama Hisashi Ouchi mungkin asing di telinga. Tapi kisah kematiannya viral karena dianggap 'paling menyakitkan yang bisa dibayangkan'.

Hisashi Ouchi adalah seorang teknisi yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Tokaimura, Jepang. Pada 30 September 1999, ia bersama dua rekannya, Masato Shinohara dan Yutaka Yokokawa, bertugas memurnikan uranium oksida di pabrik pengolahan bahan bakar nuklir Tokaimura untuk menghasilkan bahan bakar untuk reaktor riset.

Namun hari kerja biasa segera berubah menjadi bencana. Ouchi dan dua rekan kerjanya secara tidak sengaja memicu pelepasan radiasi dari reaksi berantai nuklir yang tidak terkendali.

Kejadian nahas itu bermula ketika mereka melakukan proses pelarutan dan pencampuran uranium oksida yang diperkaya dengan asam nitrat untuk menghasilkan uranil nitrat, sebuah bahan bakar nuklir. Namun, mereka tidak mengikuti prosedur yang benar dan menambahkan terlalu banyak uranium ke dalam tangki pengendapan.

Akibatnya, campuran tersebut mencapai titik kritis dan memicu reaksi nuklir berantai yang memancarkan radiasi neutron dan sinar gamma. Mereka melihat percikan biru terang di atas tangki dan segera menyadari bahwa sesuatu yang salah telah terjadi.

Dari 119 anggota staf yang terkena radiasi berbahaya, Ouchi yang kala itu berusia 35 tahun menanggung beban paling berat akibat pelepasan tersebut. Dia adalah yang orang paling dekat dengan tangki dan terpapar radiasi sebesar 17 Sievert (Sv), jauh melebihi batas yang bisa ditoleransi manusia.

Sebagai perbandingan, mereka yang pertama kali merespons ledakan Chernobyl pada tahun 1986 hanya terpapar 0,25 sv.

Hisashi Ouchi - Korban Radiasi Nuklir Foto: Unilad

Ouchi segera merasakan sakit yang luar biasa, muntah-muntah, dan pingsan di tempat. Shinohara dan Yokokawa juga terkena radiasi, tetapi dengan dosis yang lebih rendah, yaitu 10 Sv dan 3 Sv.

Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Mito, di mana dokter mencoba menyelamatkan nyawa mereka. Namun, kondisi Ouchi sangat parah dan tidak ada harapan untuk sembuh.



Simak Video "Video: AS Jelaskan Alasan Serang Fasilitas Nuklir Iran ke Dewan Keamanan PBB"

(afr/afr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork