Politik makin seru menjelang Pemilu 2024. Kini kampanye di dunia digital turut menjadi prioritas untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden. Tapi, apakah medsos bisa meramal kemenangan paslon di pesta demokrasi mendatang?
Pengamat media sosial Rustika Herlambang memberikan pandangannya di acara '#DemiIndonesia Cerdas Memilih' by detikcom di Hall Kota Kasablanka, Kamis (7/12/2023). Menurutnya meski saat ini di jalan belum ramai soal Pemilu, lain halnya dengan di media sosial.
"Seminggu aja sudah ada 633.000 unggahan dengan engagement 4,5 juta (terkait pilpres -- red). Jumlah akun yang ngetweet soal pilpres mencapai 176.000. Kesannya sepi, tapi di hati tidak tahu," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditanya apakah media sosial bisa meramal kemenangan paslon, Rustika menjawab bahwa dia melihat adanya perbedaan antara pemilu 2014 dengan sekarang.
"Yang menarik kalau dulu 2014 hanya lihat eksposur media massa, jadi kalau detikcom rajin posting dan sentimen positif, kita tutup mata, itu pasti menang," kata Rustika.
"2023, saya melihat perubahan orang tidak melihat di media mainstream tapi engagement media sosial. TikTok sangat menguasai," lanjutnya.
Untuk platform online dengan jumlah postingan terkait pemilu terbanyak diraih oleh X (Twitter), disusul YouTube. Kendati demikian, angka engagement tertinggi justru dimiliki oleh TikTok.
"Tiktok tidak kelihatan secara jumlah postingan tapi engagement paling besar mencapai 78 juta, padahal postingannya cuma 400.000. Berapa kali lipatnya itu," tandasnya.
(ask/fyk)