Terungkap, Roket Hamas Hantam Fasilitas Nuklir Israel
Hide Ads

Terungkap, Roket Hamas Hantam Fasilitas Nuklir Israel

Argya D. Maheswara - detikInet
Rabu, 06 Des 2023 18:00 WIB
Israels Iron Dome anti-missile system intercepts rockets launched from the Gaza Strip, after a temporary truce between Israel and the Palestinian Islamist group Hamas expired, as seen from Ashkelon, Israel, December 1, 2023. REUTERS/Amir Cohen      TPX IMAGES OF THE DAY
Terungkap, Roket Hamas Hantam Fasilitas Nuklir Israel. Foto: REUTERS/Amir Cohen
Jakarta -

Serangan roket Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu, diyakini telah mengenai fasilitas militer sensitif milik Israel. Para ahli menyebut fasilitas militer sensitif itu menyimpan rudal Israel yang memiliki hulu ledak nuklir.

Fasilitas militer sensitif yang dimaksud adalah pangkalan Sdot Micha di Israel tengah. Serangan roket Hamas ke fasilitas itu dilaporkan memicu kebakaran pada fasilitas penyimpanan rudal dan beberapa senjata sensitif lainnya, seperti dilansir detikINET dari Al Arabiya.

Selain itu dalam sebuah laporan, New York Times juga mengemukakan bahwa terdapat serangan terhadap pangkalan Sdot Micha yang tidak dilaporkan. Serangan ini dikabarkan menghantam objek yang berisi persenjataan nuklir Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau begitu, diketahui bahwa Israel tidak pernah mengakui secara resmi keberadaan arsenal nuklir mereka. Namun, para pejabat AS sepakat bahwa Israel memiliki sejumlah kecil senjata nuklir berdasarkan pencitraan satelit.

Proyek Missile Threat di Center for Strategic and International Studies (CSIS) mencatat bahwa Israel memiliki rudal Jericho 3 yang merupakan rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat yang dapat menjangkau jarak 4.800 Km sampai 6.500 Km dengan hulu ledak nuklir 750 Kg.

ADVERTISEMENT

Laporan New York Times tersebut juga merinci serangan Hamas ke Sdot Micha yang menyebut bahwa roket Hamas menghantam sebuah jurang dekat sistem radar dan sistem peluncur rudal pertahanan udara. Ledakan yang terjadi membuat sebaran api di vegetasi yang tebal dan kering.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober lalu merupakan serangan terbesar yang pernah dilakukan Hamas. Hal itu juga berdampak pada balasan Israel berupa serangan darat dan kampanye udara di wilayah jalur Gaza.

*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom




(fyk/fyk)