Hancurnya Tank Israel di Gaza dan Kenangan Buruk 50 Tahun Silam
Hide Ads

Hancurnya Tank Israel di Gaza dan Kenangan Buruk 50 Tahun Silam

Tim - detikInet
Rabu, 06 Des 2023 12:00 WIB
Tank Merkava
Tank Merkava Israel. Foto: Twitter
Jakarta -

Tank Merkava Israel yang terbakar di perbatasan Gaza belum lama ini, membangkitkan kenangan perang 50 tahun lalu. Saat Perang Yom Kippur tahun 1973, dunia dikejutkan oleh gambar tank-tank kebanggaan Israel terbakar di gurun Sinai, korban roket anti tank murah buatan Uni Soviet.

Kemampuan tank, meski semakin canggih, belakangan memang sering diperdebatkan. Kendaraan perang ini rentan serangan rudal, belum lagi serbuan dari drone yang sulit ditangkal.

Tank memang masih menjadi tulang punggung banyak tentara, termasuk di perang Rusia lawan Ukraina. Namun, sekitar 20 tank Israel telah dihancurkan selama dua bulan terakhir oleh Hamas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman drone Hamas yang dilengkapi bom membakar Merkava senilai USD 4 juta bulan Oktober, menimbulkan pertanyaan soal efektivitas tank tempur, seperti halnya foto-foto masa silam dari gurun Sinai, atau gambar tank yang hancur baru-baru ini.

Apakah tank sama rentannya dengan 50 tahun lalu? Atau apakah kendaraan lapis baja Israel menderita karena kesalahan taktis dan bukan kesalahan teknis?

ADVERTISEMENT

Dikutip detikINET dari Insider, tahun 1970, Israel mulai membuat tank tempur sendiri yang mengutamakan perlindungan awak dan tiap aspek tank beradaptasi dengan tuntutan ini. Daya tembak menjadi prioritas kedua dan mobilitas menjadi prioritas ketiga

Hasilnya adalah Merkava - bahasa Ibrani untuk "kereta" - tank yang berbeda dari tank lainnya. Mesinnya ada di depan, yang menambahkan lapisan perlindungan pada bagian tangki yang paling mungkin terkena benturan.

Bagian belakang memiliki jalan menuju kompartemen lapis baja yang dapat digunakan untuk mengevakuasi korban dan memungkinkan tank diisi ulang dengan amunisi saat berperang. Meski makin canggih, tank ini tetap ada kelemahannya.

IDF mengalami masalah dengan rudal anti tank selama perang tahun 2006 di Lebanon, ketika Hizbullah menggunakan Kornet buatan Rusia. Sekitar 50 Merkava rusak, meskipun hanya lima yang hancur.

Versi terbaru yang beroperasi, Merkava 4 (Merkava 5 baru diluncurkan bulan September), ditempatkan di perbatasan Gaza tanggal 7 Oktober, serta dengan unit-unit yang sekarang bertempur di dalam Gaza. Sebagian tank itu, seperti diketahui, dihancurkan Hamas saat serangan ke Israel.

Merkava 4 dipersenjatai meriam smoothbore 120 mm yang kuat dan sensor pengendalian tembakan yang canggih. Tank ini juga dilindungi lapis baja komposit berlapis, serta perangkat lapis baja modular yang melindungi titik-titik penting.

Sulit untuk menilai pertarungan tank vs senjata anti tank di Gaza, karena kedua belah pihak sangat tertutup dan berhati-hati mengeluarkan informasi. Drone Hamas mungkin dikerahkan mengebom tank-tank Israel, meskipun IDF telah memasang sangkar baja untuk perlindungan.

Hamas juga punya senjata anti tank portabel Rusia, Iran, dan Korea Utara dan membuat panduan untuk menghancurkan tank, antara lain mengelabui sistem perlindungan aktif Trophy di Merkava dengan menembakkan roket dari jarak dekat sebelum sistem dapat bereaksi.

Pada akhirnya, kegunaan tank dalam pertempuran bergantung pada cara penggunaannya, kesiapan kru, dan kemampuan musuh melawan tank. Ujian krusialnya adalah berapa banyak tank yang hancur atau rusak selama pertempuran di Gaza. Medan perang perkotaan, dengan jarak sempit dan biasanya menguntungkan pihak bertahan, adalah medan perang paling mematikan.

Dalam satu insiden pada tanggal 31 Oktober, rudal anti tank Hamas menghancurkan sebuah kendaraan lapis baja Namer, menewaskan 11 prajurit infanteri Israel dan melukai empat lainnya.

Pasukan lapis baja IDF pasti akan menderita kerugian di Gaza, tetapi Merkava dinilai akan memiliki kinerja lebih baik daripada kinerja tank Centurion dan Patton pada tahun 1973.




(fyk/fyk)