Sebanyak 396 siswa Apple Developer Academy angkatan 2023 diwisuda. Seperti sebelumnya, lulusan tahun ini juga menciptakan aplikasi keren.
"Apple sangat bangga dapat membantu memberdayakan komunitas pengembang aplikasi di Indonesia yang terus bertumbuh," ujar Susan Prescott, Vice President Apple untuk Worldwide Developer Relations.
"Lulusan Akademi tahun ini telah menunjukkan kreativitas dan bakat yang luar biasa. Mereka telah merancang aplikasi untuk mendukung berbagai hal, mulai dari kesehatan hingga kewirausahaan. Kami tidak sabar untuk melihat dampak yang mereka hasilkan ke depannya."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tercatat, 99 lulusan berasal dari Infinite Learning, Batam. Ada 198 lulusan dari Binus University Jakarta dan 99 lulusan dari Universitas Ciputra Surabaya.
Lulusan tahun ini datang dari 80 kota dari 26 provinsi dengan rentang usia antara 18 hingga 43 tahun. Mengembirakannya, jumlah peserta perempuan di 2023 terbanyak sejak program ini dimulai.
Selain itu para siswa dari angkatan 2023 juga berpartisipasi dalam kompetisi tahunan Apple, Swift Student Challenge, yang menghasilkan 51 pemenang. Ini jumlah pemenang dari Indonesia terbanyak sejak Akademi didirikan.
Acara kelulusan yang digelar online pada Rabu pagi (6/10/2023) menyoroti bagaimana Apple Developer Academy telah melatih lebih dari 2.000 calon pengembang di Indonesia. Banyak alumni Akademi yang membangun karir mereka di bidang pengembangan aplikasi dengan mendaftar di program pelatihan Apple lebih lanjut, seperti Apple Entrepreneur Camp, serta program Catalyst yang menawarkan bimbingan, inspirasi, dan wawasan tambahan dari para ahli dan insinyur Apple untuk membawa aplikasi mereka ke tingkat berikutnya.
Sebagai bukti dari dampak positif program ini, sebanyak 90% alumni dari Apple Developer Academy pada tahun-tahun sebelumnya telah mendapatkan pekerjaan di sektor aplikasi Indonesia yang dinamis, atau terus mengembangkan proyek-proyek independen mereka sendiri yang memberikan kontribusi kepada masyarakat dengan perspektif dan karakter Indonesia yang unik.
Salah satu dari alumni Akademi ini adalah tim di balik PetaNetra yang terus mengembangkan aplikasi tersebut sejak bergabung di Akademi pada tahun 2021. Aplikasi ini merupakan aplikasi navigasi dalam ruangan yang pertama di Indonesia dengan augmented reality untuk tunanetra, dan telah mendapatkan kemitraan yang signifikan
Lalu ada Leastric, aplikasi pengaturan listrik yang pertama kali diciptakan di Akademi tahun 2019, membantu individu dan perusahaan untuk melacak dan mengatur pemakaian listrik secara lebih efisien. Dan Tracco, sebuah solusi untuk mendorong kelestarian lingkungan, yang telah menandatangani kemitraan dengan tujuh penyedia layanan keberlanjutan dan menempati posisi pertama dalam kategori startup digital di kompetisi nasional IdenTIK.
(afr/afr)