Black Friday merupakan hari Jumat yang dirayakan oleh banyak orang setelah hari Thanksgiving. Biasanya, Thanksgiving dilakukan pada Kamis di minggu keempat bulan November. Sehari setelahnya merupakan Black Friday.
Pada tahun ini, Black Friday jatuh pada 24 November 2023. Lantas, apa sebenarnya Black Friday? Bagaimana sejarah awal mula Black Friday dirayakan? Simak berikut ini.
Arti Black Friday
Menurut laman Britannica, Black Friday merupakan hari Jumat setelah perayaan Thanksgiving yang menjadi hari belanja tersibuk di Amerika Serikat. Di AS, biasanya beragam toko menghadirkan penawaran khusus untuk berbagai barang atau produk agar calon pembeli terpikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejarah Black Friday
Black Friday pertama kali dikenal pada tahun 1869 saat terjadi krisis keuangan dengan jatuhnya pasar emas di AS. Akibatnya, harga saham terjun bebas dan banyak orang mengalami kebangkrutan. Setelah itu pada 1924, Black Friday secara tidak resmi dianggap sebagai waktu belanja nasional dimana banyak toko meraih keuntungan setelah kejatuhan pada momen tersebut.
Catatan lain juga mencatat bahwa Black Friday berasal dari sebuah kondisi di Philadelphia pada 1960-an ketika banyak sekali wisatawan yang memadati kota tersebut untuk berbelanja dan berlibur.
Keramaian ini membuat polisi setempat menjadi pusing dan bekerja lebih lama. Setelah era 1960-an, istilah Black Friday menjadi ajang para pedagang di kota tersebut untuk membuat wajah baru pada toko mereka yang memikat para pembeli.
Black Friday dan Hari Belanja Besar-Besaran
Black Friday sebagai hari belanja besar-besaran dimulai pada akhir 1980-an, di mana para pedagang memanfaatkan momen tersebut untuk memberi tawaran menarik bagi calon membeli.
Hal ini memberi keuntungan yang besar bagi para pedagang dan membuat para pelanggan senang dengan adanya tawaran menarik saat Black Friday.
(fyk/fyk)