Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa menyita 2 pucuk senjata api (senpi) jenis M4 Carbine dan AR-15 Carbine yang diduga milik kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. TNI juga menyita magasin dan senapan angin. Diduga senjata itu adalah hasil selundupan.
"Diduga 2 pucuk senjata tersebut adalah senjata yang akan digunakan oleh KKB Papua dalam melaksanakan aksi teror terhadap masyarakat maupun penyerangan terhadap aparat keamanan pada 1 Desember nanti," kata Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa, dilansir detikSulsel, Minggu (19/11/2023).
Aparat TNI menyita kedua senjata serbu generasi terbaru tersebut di sebuah bangunan di Kamp Bandara Batas Batu, Minggu (19/11). Penemuan ini berawal adanya informasi KKB akan menyerang masyarakat dan aparat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ternyata meskipun tinggal di hutan Papua, kelompok KKB memiliki senjata api yang favorit di Amerika Serikat. Seperti apa spesifikasi M4 Carbine dan AR-15 Carbine? Berikut uraian singkatnya yang dikutip detikINET dari berbagai sumber.
M4 Carbine
M4 Carbine dikembangkan di Amerika Serikat tahun 1980-an dan dipakai hingga sekrang. M4 banyak digunakan oleh Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan telah diadopsi oleh lebih dari 60 negara di seluruh dunia, disebut sebagai "salah satu senjata api paling menentukan di abad ke-21"
Dilengkapi dengan laras lebih pendek, popor yang dapat dilipat, dan pegangan pembawa yang dapat dilepas (dengan rel aksesori bawaan), senjata ini memberikan kemampuan yang lebih baik kepada prajurit yang beroperasi dalam jarak dekat dan kemampuan untuk menyerang target dengan cepat dan akurat pada jarak yang jauh, baik siang atau malam.
Sejak diadopsi, M4 telah mengalami lebih dari 90 modifikasi untuk meningkatkan ergonomi dan modularitas senjata, termasuk M4A1, yang memperkuat laras dan menggantikan opsi semburan api dengan opsi otomatis penuh.
AR-15 Carbine
Berbasis desain senapan militer M16, AR-15 adalah varian untuk warga sipil dan dikembangkan di Amerika Serikat. Senjata ini dikenal akurat, cepat, dan membawa magasin yang dapat dilepas dengan banyak peluru. Desainnya memungkinkan penembakan cepat, fitur yang sayangnya menjadikannya senjata pilihan dalam penembakan massal di Amerika Serikat.
Pembunuh yang menghujani peluru di konser Las Vegas menggunakan senapan tersebut tahun 2017, begitu pula penembak di Sekolah Dasar Sandy Hook tahun 2012.
Pelaku penembakan di Sekolah Dasar Robb, Salvador Ramos yang berusia 18 tahun, juga dipersenjatai AR-15. Tiga penembakan itu saja menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Namun, bagi para penggemar senjata yang diberi nama 'America's Rifle', hal ini bukanlah alasan yang cukup melarangnya. National Shooting Sports Foundation menyebut AR-15 hanya sebagai 'senapan olahraga', menekankan bahwa ini adalah senjata semi otomatis yang hanya menembakkan satu peluru di setiap tarikan pelatuknya, dibandingkan dengan senjata otomatis yang terus menerus menembakkan peluru.
(fyk/fyk)