Rusia Bikin Bom Cluster Luncur, Ukraina Cemas
Hide Ads

Rusia Bikin Bom Cluster Luncur, Ukraina Cemas

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 21 Nov 2023 19:19 WIB
Bom cluster Rusia
Bom cluster Rusia yang dimodifikasi jadi bom cluster. Foto: Newsweek
Jakarta -

Rusia punya senjata baru yang dipakai dalam perangnya melawan Ukraina. Moskow memperkenalkan bom cluster yang dimodifikasi sehingga menjadi bom glider atau bom luncur, yaitu bom yang dapat meluncur ke sasaran tanpa mesin, tapi tetap dapat dikendalikan.

Sebuah akun Telegram Rusia yang diduga terkait dengan militer Moskow membagikan rekaman penggunaan pertama bom cluster RBK-500 yang dimodifikasi di wilayah Donetsk, selatan Ukraina. Laporan tersebut tidak memberikan rincian, hanya menyebut serangan terjadi di sekitar desa Staromayorske di Donetsk.

Institute for the Study of War (ISW) menyebut pasukan Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran dengan bom cluster RBK-500 yang telah diadaptasi jadi bom luncur. Kedua pihak telah menggunakan bom luncur, militer Ukraina menggunakan JDAM atau Joint Direct Attack Munitions, dari AS hampir sepanjang tahun 2023.


Rusia kini menggunakan sejumlah bom luncur jenis baru yang menyerupai JDAM di Ukraina. "Seperti yang dimiliki Amerika, rudal ini tampaknya bergantung pada panduan satelit dan ketika diluncurkan pada ketinggian dan kecepatan tinggi, dapat mencapai target yang jaraknya puluhan mil," kata pakar militer, David Hambling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bom cluster sendiri terdiri dari banyak bom kecil yang menyebar ke segala arah ketika diledakkan dan banyak dianggap ilegal. Senjata baru Rusia tersebut diluncurkan di luar jangkauan banyak rudal permukaan ke udara Kyiv sehingga serangan mereka cukup efektif.

Tidak hanya itu, seperti yang selalu terjadi pada bom cluster, mungkin terdapat banyak bom yang belum meledak yang tersisa di Ukraina pasca perang. Dikutip detikINET dari Newsweek, ini dapat menimbulkan ancaman nyata bagi warga sipil.

Laporan intelijen menyatakan penggunaan RBK-500 di Ukraina sejak beberapa hari pertama perang pada akhir Februari dan awal Maret 2022. Namun angkatan udara Ukraina memberikan peringatan beberapa kali dalam beberapa bulan terakhir atas penggunaan bom luncur modifikasi itu dan menyebutnya sebagai ancaman yang signifikan dan mencemaskan.




(fyk/fay)