Pakar Israel Ungkap Rumitnya Terowongan Hamas di Bawah Gaza
Hide Ads

Pakar Israel Ungkap Rumitnya Terowongan Hamas di Bawah Gaza

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 26 Okt 2023 11:40 WIB
Terowongan Gaza buatan Hamas
Salah satu terowongan Hamas yang digerebek tentara Israel. Foto: CNBC
Jakarta -

Terowongan Gaza buatan Hamas menjadi aset militan Palestina itu dalam melawan Israel. Pihak Israel pun berusaha untuk menjinakkannya, termasuk dengan penelitian dari universitas, salah satunya Profesor Joel Roskin, ahli geomorfologi dan geologi di departemen geografi dan lingkungan Universitas Bar-Ilan yang mengamati terowongan Gaza selama bertahun-tahun.

Ia telah menerbitkan studi 'Underground Warfare in the Gaza Strip and the Military Complexity of Combating It'. Menurutnya, terowongan bawah tanah sudah lama dimanfaatkan dalam medan pertempuran.

"Tapi tiap terowongan itu berbeda dan secara unik berhubungan dengan kondisi geologi, geopolitik dan geografi yang ada. Hal menarik tentang Hamas adalah tingkat pertumbuhan terowongan, tak hanya ukuran tapi juga tujuannya, melengkapi pengembangan konsep operasional organisasi tersebut," kata Roskin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terowongan ini dimulai dengan penyelundupan barang, berkembang jadi penyelundupan senjata, dan kemudian menjadi terowongan untuk penyerangan," imbuhnya seperti dikutip detikINET dari Jerusalem Post.

Efektifitas terowongan itu membuat Hamas dinilai akan terus mengembangkannya untuk menyerang Israel dan bersembunyi, terlebih Israel belum punya jawaban jitu untuk menghancurkannya.

ADVERTISEMENT

Penggalian terowongan Gaza dimulai pada tahun 1980-an, awalnya untuk menyelundupkan barang dan lalu lintas orang antara Rafah di Mesir dan Rafah di Gaza. Tahun 1994, mulai ada penyelundupan senjata. Tahun 2007 ketika Hamas mengambil alih Jalur Gaza, terowongan itu semakin diperluas dan juga menjadi markas mereka.

Terowongan ini bukan lagi sekadar rute transit dari satu titik ke titik lain, melainkan gua dan terowongan bawah tanah bertingkat yang rumit dengan ruangan, aula, dan gudang. Dapat diasumsikan bahwa jaringan terowongan bertingkat yang luas sepanjang puluhan dan mungkin beberapa ratus kilometer tersebar di bawah Jalur Gaza. Sulit memetakannya secara akurat dari permukaan dengan teknologi yang ada.

Menurut Roskin, Hamas secara konsisten belajar dan memperbaiki diri, serta mulai menggali terowongan yang lebih dalam, lebih besar, dan lebih panjang. Pada saat yang sama, sarana pendukung, komunikasi dan listrik, serta adaptasi manusia di dalamnya hampir sempurna.

"Lokasi terowongan di daerah perkotaan memudahkan Hamas karena infrastruktur yang diperlukan seperti listrik, air dan komunikasi berada di dekatnya," cetusnya.

"Gerakan bawah tanah diintegrasikan ke dalam semua aspek pertempuran Hamas, termasuk tembakan, pemusatan pasukan secara diam-diam dan mungkin juga untuk mengangkut tahanan dan sandera serta untuk menahan mereka. Kondisi ini memang merupakan tantangan untuk serangan ofensif penuh IDF," pungkasnya




(fyk/afr)