Salah satu konferensi teknologi paling bergengsi di Eropa adalah Web Summit yang tahun ini diadakan di Lisbon, Portugal. Nah pendiri dan CEO konferensi itu, Paddy Cosgrave, dengan lantang menyuarakan bahwa apa yang dilakukan Israel di Gaza adalah kejahatan perang.
Di X, dulunya Twitter, Paddy menyebut tindakan balasan Israel ke Hamas yang mengorbankan warga adalah kejahatan dan ia menyesalkan para pemimpin barat pada khususnya seakan membiarkannya saja.
"Saya terkejut dengan retorika dan tindakan yang dilakukan oleh begitu banyak pemimpin dan pemerintah negara-negara Barat, kecuali pemerintah Irlandia, yang untuk kali ini melakukan hal yang benar. Kejahatan perang adalah kejahatan perang bahkan ketika dilakukan oleh sekutu, dan harus diungkap apa adanya," tulisnya seperti dikutip detikINET dari Venture Beat, Selasa (17/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika diprotes oleh sebagian netizen, Paddy memposting ulang kicauan sebelumnya. "Pertama, apa yang dilakukan Hamas sangat keterlaluan dan menjijikkan. Dalam segala hal, ini merupakan tindakan kejahatan mengerikan. Israel punya hak membela diri, namun, seperti telah saya nyatakan, Israel tidak mempunyai hak melanggar hukum internasional," tulisnya.
Cosgrave yang berasal dari Irlandia ini memang sering mengutarakan pendapatnya secara blak-blakan. Pendapatnya itu membuat sejumlah calon peserta konferensi mengundurkan diri, terutama yang berasal dari Israel.
"Bagi saya, saya takkan pernah menjadi bagian dari inisiatif Anda di masa depan dan kita takkan pernah bekerja sama lagi. Saya tidak penting karena saya hanya satu orang Israel, yang tinggal di Amerika, dari ribuan orang yang tinggal di Amerika yang menghadiri Web Summit. Namun saya akan merasa lebih baik tentang diri saya," tulis CEO Taboola, Adam Singolda.
Yinon Costica, salah satu pendiri unicorn keamanan siber Israel Wiz, menulis di LinkedIn bahwa dia juga membatalkan partisipasinya. Dia meminta semua pentolan teknologi senior untuk menyebarkan #cancelwebsummit di media sosial.