Beragam upaya dilakukan TikTok untuk memerangi konten-konten hoax terlebih di masa-masa pemilihan umum (pemilu) 2024. Pada awal bulan lalu TikTok telah bekerja sama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Kini yang terbaru TikTok berkolaborasi dengan sejumlah mitra pemeriksa fakta independen dan kredibel di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif proaktif untuk menjaga integritas pemilu.
Diungkapkan oleh Anita Wahid, Perwakilan Indonesia di Dewan Keamanan TikTok, Asia Tenggara, Pemilu 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar di Indonesia dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini tentu menjadi tantangan terbesar bagi platform media sosial termasuk TikTok untuk melawan berita-berita hoax yang dengan cepat menyebar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan ia mengungkapkan bahwa pemilu 2019 adalah tahun pemilu yang kacau balau akibat adanya berita misinformasi. Banyak narasi palsu yang dimanipulasi untuk menggiring dan mempengaruhi pengguna yang tidak baik. Di mana pada tahun tersebut pihak-pihak cek fakta kalah cepat bahkan tertutupi dengan informasi hoaks yang begitu banyak. Demikian sebagai bentuk evaluasi TikTok berupaya agar hal tersebut tidak terjadi lagi.
"Meningkatnya penggunaan platform digital di tengah masyarakat perlu diimbangi dengan peningkatan literasi digital, khususnya menjelang Pemilu 2024. Momen ini juga mempertegas pentingnya kolaborasi antar platform, pemerintah, organisasi pemeriksa fakta, lembaga riset, media dan netizen dalam memerangi misinformasi, serta kesadaran bahwa setiap pihak memiliki tanggung jawabnya masing-masing dalam menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif," kata Anita Wahid kepada media, Senin (16/10/2023) di Jakarta.
TikTok bekerja sama dengan organisasi seperti Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Agence-France Presse (AFP) Indonesia. Inisiatif ini sekaligus mempertegas komitmen TikTok dalam melawan penyebaran media informasi di platform untuk menyediakan ruang digital yang aman dan positif bagi semua pengguna.
"Kami percaya bahwa menciptakan lingkungan digital yang aman dan positif merupakan tanggung jawab semua pihak, termasuk TikTok. Menjelang pelaksanaan Pemilu 2024, kami terus memperluas kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk mitra pemeriksa fakta sebagai bentuk upaya berkelanjutan kami dalam melawan misinformasi,"ujar Anbar Jayadi, Outreach and Partnerships, Trust and Safety, TikTok Indonesia.
"Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam memastikan agar TikTok tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para pengguna untuk terhubung dan berkreasi. Kami harap kerja sama yang tercipta ini juga dapat mendorong semua orang untuk saling menjaga satu sama lain dari potensi misinformasi yang ada di ranah digital," lanjutnya.
Dijelaskan oleh Anbar, nantinya baik Mafindo dan Perludem akan memiliki akses atau jalur untuk menandai konten ataupun melaporkan sebuah konten terkait pemilu 2024. Selain itu TikTok juga akan mencantumkan akun TikTok dan Perludem di kanal election hub sebagai sumber informasi yang kredibel bagi semua pengguna yang mengakses kanal tersebut dengan harapan dapat mengedukasi publik.
Election Hub sendiri adalah sebuah kanal khusus untuk informasi-informasi terkait pemilu 2024, di mana pengguna dapat mudah menemukan berbagai informasi pemilu yang terpercaya. Election Hub sendiri akan diluncurkan setelah kampanye dimulai.
(jsn/fay)