Ketakutan Terbesar Juragan Kripto di Penjara: Tak Ada Internet
Hide Ads

Ketakutan Terbesar Juragan Kripto di Penjara: Tak Ada Internet

Anggoro Suryo - detikInet
Senin, 02 Okt 2023 22:36 WIB
NEW YORK, NY - DECEMBER 22: FTX founder Sam Bankman-Fried leaves Manhattan Federal Court after his arraignment and bail hearings on December 22, 2022 in New York City. Bankman-Fried, who was indicted on December 9th and arrested 3 days later by Bahamas law enforcement at the request of U.S. prosecutors, consented to extradition to the U.S. where he is facing eight criminal counts of fraud, conspiracy and money-laundering offenses which includes making illegal political contributions. He is potentially facing life in prison if convicted.  He was released on $250 million bond with the bail package requiring him to stay with his parents in California. (Photo by David Dee Delgado/Getty Images)
Sam Bankman Fried takut tak ada internet di penjara (Foto: Getty Images/David Dee Delgado)
Jakarta -

Nasib bos FTX Sam Bankman Fried berubah total. Dari yang dulunya bisa berfoya-foya, kini dia harus menghadapi ketakutan terbesarnya di penjara.

Bankman pernah punya kekayaan mencapai USD 16 miliar pada November 2022. Namun kini hartanya ludes, seiring dengan kolapsnya FTX, dan ia pun terancam hukuman lebih dari 100 tahun penjara atas berbagai pelanggaran hukum federal yang ditujukan padanya.

Sebelumnya, pengacara Bankman mengeluhkan kalau kliennya itu hanya makan roti di penjara karena ia seorang vegetarian. Ia pun disebut tak bisa mendapat pasokan obat Adderall dan Emsat untuk mengobati masalah depresi dan attention deficit disorder (ADHD)-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun belakangan terungkap kalau ia punya ketakutan lain yang paling parah soal penjara. Yaitu tidak bisa mengakses internet.

Hal ini diketahui dari Michael Lewis, yang menulis buku soal Bankman. Lewis mewawancara Bankman secara eksklusif, dan merilis buku terkait Bankman dengan judul 'Going Infinite'.

ADVERTISEMENT

Lewis menyebut hal yang paling ditakuti Bankman soal penjara adalah akses internet. Ia malah menyebut Bankman rela dipenjara seumur hidup selama bisa mengakses internet.

"Tanpa mendapat pasokan informasi yang konstan, saya pikir ia bisa gila," kata Lewis.

Bahkan, jika Bankman diberi pilihan untuk hidup di rumah mewah seharga USD 39 juta di Bahama tanpa koneksi internet, atau dipenjara di Metropolitan Detention Center di Brooklyn dengan akses internet, tanpa pikir panjang ia akan memilih untuk tinggal di penjara.

Seperti diketahui, Bankman ditangkap di Bahama dan kemudian di ekstradisi ke Amerika Serikat, setelah sebelumnya sempat ditahan di penjara Bahama yang dikenal penuh dengan tikus dan belatung, sangat menjijikkan dan disebut tak pantas untuk manusia.




(asj/fay)
Berita Terkait