Para petinggi perusahaan teknologi dikumpulkan di Capitol Hill, Gedung Kongres Amerika Serikat. Mereka dimintai pendapat oleh Kongres AS sebelum merumuskan regulasi tentang Artificial Intelligence (AI).
Pertemuan yang diadakan di Capitol Hill, Rabu (13/9/2023) ini dihadiri oleh CEO Tesla Elon Musk, CEO Meta Platform Mark Zuckerberg, CEO Google Sundar Pichai, mantan CEO Microsoft Bill Gates, CEO ChatGPT Sam Altman yang paling jadi perhatian juga datang dan beberapa petinggi perusahan teknologi lainnya di AS.
Sejak munculnya Open AI serta chatbot seperti ChatGPT yang menarik banyak investasi serta pengguna, Kongres AS mengkhawatirkan dampak buruk dari keberadaan AI tersebut. Itu sebabnya mereka gencar merumuskan langkah mitigasi untuk menghindari dampak buruk dari AI seperti dilansir dari Reuters, Kamis (14/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini diungkapkan oleh Senator Partai Demokrat AS, Chuck Schumer yang menginisiasi pertemuan ini.
"Kali ini kami harus benar-benar memberi atensi pada masalah AI karena ini merupakan masalah signifikan yang dihadapi generasi berikutnya," terang Chumer.
Baca juga: Meta Mau Bikin AI Pesaing ChatGPT |
Langkah ini didukung oleh para petinggi perusahaan teknologi di AS. CEO Meta Platform, Mark Zuckerberg menyatakan pada Kongres AS bahwa AI memang seharusnya didukung oleh sistem keamanan dan inovasi lainnya untuk menjaga keseimbangan.
"Pemerintah sudah seharusnya terlibat dalam hal ini, mendukung inovasi serta memberi perlindungan di ranah AI adalah langkah penting untuk menjaga keseimbangan," ungkap Mark Zuckerberg.
Sementara itu, Kongres AI menilai bahwa regulasi AI dapat dimulai dengan keberadaan standar penggunaan AI yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan di Amerika. Pemerintah akan membantu langkah yang nantinya ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
CEO Tesla yang juga pemilik dari platform media sosial X, Elon Musk juga berpendapat bahwa keberadaan regulasi tentang AI sangat dibutuhkan. Nantinya, regulasi juga harus berfokus pada keamanan dalam penggunaan AI.
"Sangat penting untuk kita memiliki 'wasit' dalam hal ini, langkah ini seharusnya diambil perusahaan-perusahaan demi alasan keamanan," ungkap Musk.
Ia juga menilai pertemuan ini sebagai langkahnya untuk melayani kemanusiaan dan menjadi pijakan sejarah yang penting untuk masa depan peradaban.
"Langkah ini sebagai layanan untuk kemanusiaan, mungkin nanti akan menjadi sejarah karena langkah ini sangat penting bagi masa depan peradaban," tambah Musk.
*Artikel ini ditulis oleh Argya D. Maheswara, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(fay/fay)