Ukraina sesumbar telah mengembangkan rudal super baru yang dengan kinerja sempurna dalam menyerang pasukan Rusia. Akan tetapi sejauh ini, detail mengenai senjata itu masih misterius.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, senjata tersebut diklaim telah menghancurkan sistem pertahanan udara S-400 Triumf Rusia pekan lalu dalam serangan militer Ukraina ke wilayah Krimea.
Spekulasi awal adalah Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris atau Perancis dengan akurasi tinggi dalam serangan mematikan itu. Namun kemudian Ukraina menyebut telah mengerahkan rudal jelajah barunya sendiri yang canggih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rudal tersebut merupakan senjata yang baru, benar-benar modern," klaim Oleksiy Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina. Dia memuji performanya yang tanpa cela.
Media Ukraina melaporkan belum jelas apakah rudal itu memang benar-benar baru atau modifikasi dari senjata yang sudah ada. Salah satu dugaan adalah Ukraina memodifikasi rudal anti kapal Neptunus yang terbang rendah dan terkenal menenggelamkan kapal induk Armada Laut Hitam tahun lalu.
Rudal baru tersebut tampaknya dirancang untuk mencapai sasaran darat. Serangan terhadap S-400 sangat signifikan karena sistem pertahanan udara Rusia yang canggih itu bisa mendeteksi ancaman dari jarak jauh.
Ada klaim sebelumnya bahwa Ukraina menyempurnakan Neptunus tidak hanya dengan GPS tetapi juga kemajuan lainnya untuk memungkinkannya menyerang sasaran darat pada jarak 225 mil.
Serangan ke S-400 yang dilakukan Ukraina pekan lalu menghancurkan rudal pertahanan udara dalam ledakan besar dan juga melumpuhkan pasukan Rusia. "Akibat ledakan tersebut, instalasi itu sendiri, rudal dan personel di dalamnya hancur total," klaim pejabat Ukraina Anton Gerashchenko.
Setelah serangan terjadi, beberapa sumber Rusia menyatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh Storm Shadow. Namun Ukraina mengklaim rudal itu adalah produknya sendiri.
(fyk/rns)