Gunung K2 di Pakistan sangat sukar medannya, bahkan dinilai lebih berat dari Everest. Tingginya pun, 8.849 meter, hanya kalah dari Everest. Maka ketika Kristin Harilla mampu menaklukkannya dan memecahkan rekor, ia awalnya dikagumi. Akan tetapi diduga ada skandal di baliknya.
Kristin asal Norwegia dan tim pada 27 Juli mencetak rekor sebagai yang tercepat mencapai puncak gunung dengan ketinggian di atas 8.000 meter, termasuk K2. Saat pendakian, porter Mohammed Hassan jatuh dari tebing terjal di ketinggian sekitar 8.200 meter. Nah, Harila dituding tak mempedulikannya hingga meninggal dunia.
Duo pendaki Austria Wilhelm Steindl dan Philip FlΓ€mig, yang berada di K2 hari itu, mengatakan rekaman mereka menggunakan drone menunjukkan para pendaki hanya berjalan melewati tubuh porter itu, alih-alih coba menyelamatkannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia sedang dirawat satu orang sementara orang lain mendorong menuju puncak. Faktanya adalah tidak ada operasi penyelamatan terorganisir meskipun ada sherpa dan pemandu gunung di lokasi yang bisa mengambil tindakan," cetus Flamig.
"Hal seperti itu tak terpikirkan di Pegunungan Alpen. Dia diperlakukan seperti manusia kelas dua. Jika dia orang barat, dia akan segera diselamatkan. Tak ada yang merasa bertanggung jawab. Apa yang terjadi adalah aib. Seorang manusia yang masih hidup dibiarkan untuk rekor," tambah Wilhelm.
![]() |
Menurut Steindl, yang mengunjungi keluarga porter itu setelah menuruni gunung, Hassan bekerja untuk membayar tagihan medis ibunya yang menderita diabetes meskipun dia kurang pengalaman.
Adapun Harila menolak tuduhan dan bersikeras timnya melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkannya. "Tidak benar bahwa kami tak melakukan apapun untuk membantunya. Kami coba mengangkatnya kembali selama satu setengah jam dan juru kamera saya tinggal selama satu jam lagi untuk menjaganya," katanya.
"Mengingat kondisinya, sulit untuk melihat bagaimana dia bisa diselamatkan. Dia jatuh di bagian gunung yang mungkin paling berbahaya di mana kemungkinan membawa seseorang pergi dibatasi oleh jalan sempit dan kondisi salju yang buruk," tambah dia.
Harila mengatakan ketika timnya menemukan Hassan, dia tidak mengenakan sarung tangan atau jaket dan tampaknya tidak diberi oksigen.
K2 secara luas dianggap sebagai salah satu puncak tersulit dan paling mematikan dari lima gunung tertinggi di dunia. Data tahun 2018 menunjukkan lebih dari seperlima upaya pendakian berakhir dengan kematian. Para ahli mengatakan topografi di K2 lebih sulit daripada Everest karena lebih sedikit gunung yang rata, juga rawan longsor dan batu jatuh.
(fyk/fyk)