Ada Tindak Kriminal di Balik Ledakan Kapal Selam Titan?
Hide Ads

Ada Tindak Kriminal di Balik Ledakan Kapal Selam Titan?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 26 Jun 2023 10:21 WIB
The urgent operation to locate and rescue the Titan submersible, shown here in an image courtesy of OceanGate Expeditions, faces an unsettling series of technical hurdles, experts say Β© Handout / OceanGate Expeditions/AFP
Kapal selam Titan yang meledak. Foto: Handout/OceanGate Expeditions/AFP
Jakarta -

Aparat menyelidiki penyebab ledakan kapal selam Titan dan kemungkinan adanya tindak kriminal dalam peristiwa tragis ini. Mereka akan akan memeriksa rekaman suara dan data lain dari kapal induk Titan untuk coba menentukan apa yang terjadi dan apakah ada hal yang tidak beres.

Penyelidik dari Transportation Safety Board of Canada mengunjungi Polar Prince, yang secara konstan berkomunikasi dengan Titan. "Ini untuk mengumpulkan informasi dari perekam data perjalanan kapal dan sistem kapal lain yang berisi informasi berguna," kata kepala TSB, Kathy Fox.

Fox menyatakan mereka mau mencari tahu apa yang terjadi dan mengapa, serta untuk mengulik tentang apa yang perlu diubah agar bencana semacam ini dapat dihindari di masa depan. Rekaman suara dinilai sangat penting untuk membuka tabir misteri seputar bencana ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rekaman suara dapat berguna dalam penyelidikan kami" cetusnya, sembari menegaskan tujuan penyelidikan ini bukanlah untuk saling menyalahkan, seperti dikutip detikINET dari New York Post.

Di sisi lain, pihak berwenang juga bekerja untuk menentukan apakah kasus itu memerlukan penyelidikan kriminal. Namun ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai taraf itu, di mana diduga ada tindak kejahatan.

ADVERTISEMENT

"Penyelidikan semacam itu akan dilanjutkan hanya jika pemeriksaan kami terhadap keadaan menunjukkan hukum pidana, federal atau provinsi mungkin telah dilanggar," kata Kent Osmon dari Royal Canadian Mounted Police.

Kapal selam Titan milik OceanGate Expeditions membawa lima penumpang pada 18 Juni, turun ke Samudra Atlantik menuju reruntuhan Titanic sedalam 3,8 kilometer. Kelima orang itu dimasukkan ke kapal selam Titan yang hanya bisa dibuka dari luar.

Para ahli memperkirakan kapal selam itu baru mencapai sekitar 3.000 meter, kira-kira satu jam 45 menit setelah menyelam, ketika komunikasi terputus. Setelah misi pencarian besar-besaran, US Coast Guard mengumumkan menemukan serangkaian puing di dasar laut, menunjukkan kapal selam itu mengalami ledakan dahsyat.




(fyk/rns)