Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Terakhir Ukraina, Dampaknya?
Hide Ads

Rusia Klaim Hancurkan Kapal Perang Terakhir Ukraina, Dampaknya?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Sabtu, 03 Jun 2023 06:29 WIB
Rusia melakukan uji coba penembakan rudal hipersonik Kinzhal
Ilustrasi serangan rudal. Foto: BBC World
Kyiv -

Kementerian pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah menghancurkan kapal perang Ukraina di pelabuhan Odesa dengan serangan rudal. Kapal itu disebut sebagai kapal perang terakhir milik Ukraina. Apa dampaknya untuk jalannya perang?

"Kapal perang terakhir angkatan laut Ukraina, Yuriy Olefirenko, dihancurkan di pelabuhan Odesa," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov seperti dikutip detikINET dari Reuters.

Dia mengatakan kapal itu telah dihantam dengan senjata presisi tinggi Rusia sehingga hancur. Istilah senjata itu dia gunakan untuk menggantikan sebutan rudal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh Chalyk, juru bicara angkatan laut Ukraina, mengatakan takkan menanggapi pernyataan apa pun dari pihak Rusia. Menurutnya, Angkatan Laut Ukraina tidak akan mengungkapkan informasi tentang kerugian selama perang.

Pejabat Ukraina hanya menyatakan bahwa benar Rusia telah melumpuhkan lima pesawat dalam serangan terhadap sasaran militer di Ukraina barat dan menyebabkan kebakaran di pelabuhan Laut Hitam Odesa.

ADVERTISEMENT

Kapal perang Yuri Olefirenko sendiri adalah kapal yang digunakan untuk mengangkut pasukan dan kendaraan, termasuk tank. Ia dibuat di Polandia pada tahun 1970. Lalu, kapal ini dipindahkan ke Angkatan Laut Ukraina pada periode pasca Uni Soviet.

Tapi menurut Frederik Mertens dari Den Haag Center for Strategic Studies (HCSS), Yuri Olefirenko bukan kapal amfibi besar. Menurutnya, tenggelamnya Yuri Olefirenko hampir tak ada dampaknya pada Angkatan Laut Ukraina dan juga tidak mempengaruhi pertahanan pantai Ukraina.

"Kemampuan amfibi nyata yang dimiliki Ukraina jauh berbeda, yakni kapal penyerbu cepat kecil," katanya. Yuri Olefirenko hanya mampu membawa sekitar empat tank, dibanding kapal serupa tapi lebih besar yang dikerahkan selama abad ke-20, yang dapat memuat empat kali lipat jumlah itu.

"Sangat mungkin kala itu telah dihantam. Tapi kapal tua itu tak begitu berharga bagi Ukraina. Kehancurannya lebih mengenai nilai propaganda atau simbolis," kata Mark Grove, dosen senior di Pusat Studi Maritim Universitas Lincoln di Inggris.




(fyk/afr)