Jalankan 3 Raksasa Teknologi, Elon Musk Ngaku Keteteran
Hide Ads

Jalankan 3 Raksasa Teknologi, Elon Musk Ngaku Keteteran

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 25 Mei 2023 22:05 WIB
Elon Musk buka suara, menjadi pemilik Twitter cukup menyakitkan
alankan 3 Raksasa Teknologi, Elon Musk Ngaku Keteteran. Foto: BBC WorldJ
Jakarta -

Elon Musk punya 3 perusahaan raksasa di bidang masing-masing, yaitu SpaceX, Tesla dan ia menambah portofolio pekerjaannya akhir tahun lalu, ketika mengakuisisi Twitter seharga USD 44 miliar dan menunjuk dirinya sendiri sebagai CEO. Salah satu orang terkaya di dunia ini pun mengaku keteteran membagi waktu.

Pria kelahiran Afrika Selatan itu baru-baru ini mengumumkan penerus untuk peran CEO Twitter, akan tetapi pekerjaan itu saat ini masih menjadi tanggung jawabnya dan dia juga tetap menjadi CEO Tesla dan SpaceX.

Dia berbicara tentang mencoba mengatur jadwalnya dalam sebuah wawancara di The Wall Street Journal's CEO Council Summit. "Hari-hari saya sangat panjang dan rumit seperti yang Anda bayangkan," kata Musk seperti dikutip detikINET dari CNBC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Musk mengatakan dia biasanya mencoba membagi jadwalnya sehingga satu perusahaan dijatah satu hari kerja secara bergantian. Tapi hal itu tidak selalu memungkinkan.

Misalnya Selasa adalah 'hari Tesla', namun dia mungkin berakhir di Twitter pada larut malam. Lantas esok harinya akan menjadi sebagian hari Tesla juga, setengah Twitter dan kemudian Kamis akan menjadi setengah SpaceX dan setengah Tesla. Dia mengakui manajemen waktu sangat sulit dilakukannya.

ADVERTISEMENT

Mungkin kesulitan itu berdampak pada performa perusahaannya. Saham Tesla kehilangan lebih dari setengah nilainya dalam dua bulan setelah kesepakatan Twitter selesai tahun lalu, karena khawatir Musk akan memiliki lebih sedikit waktu untuk fokus pada pembuat mobil listrik bahkan ketika pasar semakin kompetitif.

Sementara itu, pengiklan melarikan diri atau menghentikan sementara kampanye mereka di Twitter, dan pada bulan Maret silam, nilai perusahaan menjadi hanya USD 20 miliar. Elon Musk sendiri tetap optimistis banyak pengiklan Twitter pada akhirnya akan kembali.




(fyk/fyk)