Jumlah follower akun Twitter Partai Demokrat tiba-tiba menurun drastis dari ratusan ribu menjadi ratusan saja per siang ini, Kamis (27/4/2023). Mengapa akun mendadak kehilangan follower?
Sebelumnya, seperti diungkapkan Deputi Bakomstra Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana, akun Twitter @PDemokrat diikuti sekitar 228 ribu akun, tetapi saat ini hanya tinggal 216 follower saja per pukul 15.28 WIB.
Dalam laman Twitter, tepatnya pada Pusat Bantuan, media sosial berlogo burung ini menyediakan layanan bagi yang mengalami permasalahan dengan akunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sana, pengguna akan dihadapi dua pertanyaan beserta jawabannya agar Twitter dapat membantu pengguna. Bila dikaitkan dengan persoalan jumlah follower akun Twitter Partai Demokrat menurun drastis, begini kata platform milik Elon Musk tersebut.
"Jumlah pengikut dan mengikuti yang tidak sesuai adalah masalah yang tidak jarang ditemui dalam kurun 72 jam setelah akun diaktifkan kembali. Jika ternyata masalah ini belum hilang setelah kurun waktu tersebut, coba keluar dari Twitter, lalu masuk kembali," tulis Twitter.
Namun apabila langkah-langkah di atas masih dinilai tidak menyelesaikan permasalahan, pengguna akan disarankan untuk mengisi formulir nama akun, email, dan persoalan yang dihadapi pengguna, agar tim Twitter meninjau dan menghubungi pengguna.
Sebelumnya, Panca mengatakan, Twitter eror yang berdampak pada akun Twitter Partai Demokrat sempat kekunci dan hilang. Namun respon tim Twitter dinilai lambat, Partai Demokrat pun menyambangi Kantor Twitter di Indonesia.
"Saya lagi push pihak Twitter untuk mengembalikan akun ke posisi semula. Tim sedang ke kantor Twitter langsung. Lewat online lambat progresnya," ucapnya.
Panca menyebut Demokrat, sejak tanggal 24 April, sudah menghubungi Twitter soal masalah ini. Kantor yang disambangi Demokrat pun, kata dia, hanya kantor petinggi Twitter, bukan operasional keseluruhan.
"Tanggal 24 sudah tektokan dengan Twitter akun dibalikin tapi perlu proses pemulihan katanya. Udah kirim orang ke kantor Twitter tapi itu ternyata kantor CEO-nya aja bukan kantor operasional keseluruhan," ujar dia.
(agt/fyk)