Bos Google Dapat Bonus Rp 3,3 Triliun
Hide Ads

Bos Google Dapat Bonus Rp 3,3 Triliun

Anggoro Suryo - detikInet
Minggu, 23 Apr 2023 14:15 WIB
Sundar Pichai, chief executive officer of Google Inc., speaks during a Google product launch event in San Francisco, California, U.S., on Tuesday, Oct. 4, 2016. Google is embarking on a wholesale revamp of its mobile phone strategy, debuting a pair of slick and powerful handsets that for the first time will go head-to-head with Apple Inc.s iconic iPhone. Photographer: Michael Short/Bloomberg via Getty Images
Foto: Michael Short/Getty Images
Jakarta -

CEO Alphabet dan Google Sundar Pichai dapat bonus USD 226 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun pada 2022 lalu, di mana USD 218 juta-nya berbentuk saham.

Gaji Pichai selama 2022 lalu mencapai USD 2 juta. Jika dibandingkan, pada 2021 bonus untuk Pichai tidak termasuk saham karena saham itu hanya diberikan setiap tiga tahun, dan total bayaran yang ia dapatkan "hanya" USD 6,3 juta.

Hanya saja, pada Januari lalu Pichai menyebut Alphabet mengambil langkah efisiensi. Salah satunya dengan mengurangi jumlah bonus yang diterima oleh para eksekutifnya, tentu termasuk pengurangan jumlah pegawai sampai 12 ribu orang, atau 6% dari total pegawai Google di seluruh dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, kompensasi Pichai selama 2022 yang mencapai USD 226 juta ini lebih dari 800 kali median gaji pegawai Alphabet.

Eksekutif Alphabet lain menerima bonus dalam bentuk saham setiap tahun, tidak seperti Pichai. Namun jumlah total bonusnya jauh lebih rendah. Misalnya Prabhakar Raghavan, SVP Knowledge and Information, serta Philipp Schindler, chief business office, masing-masing menerima bonus USD 37 juta pada 2022.

ADVERTISEMENT

Sementara itu CFO Ruth Porat menerima USD 24,5 juta pada tahun yang sama, demikian dikutip detikINET dari Phonearena, Minggu (23/4/2023).

Selama 2022, Alphabet mendapat pemasukan USD 282,2 miliar, naik 10% dari tahun sebelumnya. Hanya saja pemasukan bersihnya turun dari USD 76 miliar pada 2021 menjadi USD 60 miliar.

Saat ini Google dianggap sedang mengalami masa sulit karena populernya chatbot AI seperti ChatGPT. Setelah Microsoft mengintegrasikan ChatGPT ke Bing, Samsung disebut akan menggantikan Google Search dengan Bing di perangkat-perangkat buatannya.




(asj/asj)