AI Google Bard Dijanjikan Bakal Makin Pintar
Hide Ads

AI Google Bard Dijanjikan Bakal Makin Pintar

Anggoro Suryo - detikInet
Sabtu, 01 Apr 2023 20:41 WIB
Google logo is seen during the reopening of Google office in a historical building at the Main Square in Krakow, Poland on November 29, 2022. After nearly seven years of absence, Google reopened in Krakow hiring engineers which together with hub in Warsaw will create the largest center in Europe dealing with Google Cloud computing services. (Photo by Beata Zawrzel/NurPhoto via Getty Images)
Foto: Beata Zawrzel/Getty Images
Jakarta -

CEO Google Sundar Pichai menjawab kritikan yang dilontarkan ke chatbot AI Bard buatan Google. Menurutnya, AI tersebut akan segera ditingkatkan kemampuannya oleh Google.

"Kami jelas sudah punya model (AI) yang lebih mumpuni. Dalam waktu dekat, mungkin setelah (rekaman) ini dipublikasikan, kami sudah memperbarui Bard dengan model PaLM yang lebih mumpuni, yang akan menghadirkan kemampuan lebih banyak," kata Pichai.

Kemampuan yang lebih banyak itu antara lain adalah bisa berargumen, melakukan coding, dan menjawab pertanyaan matematika dengan lebih baik. "Jadi anda akan melihat perkembangan mulai minggu depan," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pichai menyebut saat ini Bard menjalankan LaMDA versi ringan dan efisien, serta model bahasa AI yang lebih berfokus pada penciptaan percakapan. Namun PaLM adalah model bahasa yang berbeda dan lebih baru. Skalanya jauh lebih besar dan Google mengklaim model ini lebih mumpuni saat mengerjakan tugas yang membutuhkan akal sehat.

Seperti diketahui, Bard pertama dirilis ke publik pada 21 Maret lalu, namun tak terlalu populer dibanding ChatGPT dan chatbot Bing milik Microsoft. Pasalnya dalam beberapa pengujian Bard terlihat tak terlalu berguna dibanding pesaingnya itu.

ADVERTISEMENT

Misalnya jawaban yang diberikan untuk pertanyaan yang dijukan kepadanya tak terlalu lancar dan kurang imajinatif. Malah Bard gagal menarik data dari sumber yang terpercaya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Sabtu (1/4/2023).

Menurut Pichai hal tersebut terjadi karena Google memang sengaja membatasi kemampuan Bard. "Bagi saya, ini sangat penting untuk tak menghadirkan model yang lebih mumpuni sebelum kami yakin bisa menanganinya," jelas pria asal India itu.

Bahkan khusus untuk menggarap Bard ini, Pichai sampai berkonsultasi dengan para "mbahnya" Google, yaitu Larry Page dan Sergey Brin. Brin pun sudah bekerja bersama para engineer Google untuk beberapa waktu ini.

Terkait perkembangan AI yang ada saat ini, Pichai mengakui kalau perkembangannya saat ini terlalu cepat dan mungkin saja bisa menjadi ancaman bagi masyarakat. Pandangannya ini senada dengan Elon Musk dan sejumlah ahli AI lain yang sampai menulis surat terbuka untuk menyetop sementara perkembangan sistem AI yang ada saat ini.

"AI adalah area yang sangat penting dan harus diatur," jelasnya.




(asj/rns)