Dua turis wanita Asal Australia yang sedang berlibur di Bali memilih pulang ke negara asalnya setelah menemukan AirTag di dalam bagasi mereka.
AirTag sendiri adalah alat pelacak milik Apple yang bisa menemukan barang-barang yang hilang, namun di luar itu AirTag juga bisa digunakan untuk memantau seseorang.
Tak heran jika Emily Sinclair dan temannya Jane memilih langsung pulang begitu AirTag ditemukan setelah ada suara aneh dari salah satu bagasinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami langsung mengeluarkan baterainya dan membongkarnya dan melihat bahwa perangkat itu dibuat di Indonesia, jadi kami yakin itu dimasukkan ke dalam tas Jane di bandara pada saat kedatangan." kata Emily dikutip detikINET dari Apple Insider.
"Kami berdua adalah pelancong yang sangat berpengalaman dan berhati-hati dan belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya, tas kami tidak pernah ketinggalan dan kompartemen utama tas terkunci." lanjutnya.
Emily menyebutkan bahwa dirinya dan Jane bahkan sama sekali tidak memiliki produk Apple, mereka juga telah mengosongkan barang bawaan mereka sebelum memulai perjalanan.
Penemuan AirTag ini tentu membuat keduanya ketakutan dan merasa tidak aman sehingga mereka memutuskan untuk menguban rencana liburan mereka di Bali dan memilih untuk pulang ke Australia.
Awalnya mereka berencana untuk tinggal di sebuah desa kecil bernama Amed selama delapan malam. Namun karena khawatir dan ketakutan mereka akhirnya pergi ke Kuta yang lebih pada penduduknya dan ramai selama tiga jam perjalanan.
"Kami tidak tahu mengapa atau bagaimana benda itu bisa masuk ke dalam tas Jane, tapi kami merasa jika seseorang bersusah payah untuk meletakkannya di sana. Mereka berniat untuk menggunakannya," ujar Emily.
"Jadi itu benar-benar membuat kami takut, dan kami hanya ingin pulang secepat mungkin." lanjutnya.
Apple telah memasukkan sejumlah fitur anti-penguntit ke dalam AirTag-nya, termasuk mengeluarkan bunyi bip secara berkala jika terpisah dari pemiliknya untuk jangka waktu tertentu. Ini adalah suara yang didengar pasangan itu dalam perjalanan mereka.
AirTag yang tampaknya bepergian bersama seseorang yang bukan pemiliknya juga dapat memicu peringatan di iPhone. Pasangan itu mengakui bahwa mereka tidak memiliki produk Apple apa pun, jadi mereka tidak akan melihatnya.
Kasus Emily bukan satu-satunya kasus penguntitan menggunakan AirTag. Banyak sejumlah kasus di mana seseorang berusaha melacak seseorang atau sesuatu yang lain.
(jsn/afr)