Pemerintah Jepang melaporkan, jumlah bayi lahir di 2022 turun ke rekor terendah selama tujuh tahun berturut-turut. Kini untuk pertama kali sejak pencatatan dimulai, angka kelahiran turun hingga di bawah 800 ribu. Tak pelak, jutaan rumah kosong diprediksi terus bertambah di sana.
Ya seperti diberitakan, tahun 2018, ada 62,4 juta rumah di Jepang. Lembaga Housing and Land Survey, mencatat ada 8,49 juta rumah yang kosong saat itu. Bahkan di Tokyo, satu dari 10 rumah tidak ada penghuninya.
Dikutip detikINET dari Gaijinpot, Kamis (2/3/2023) kondisinya akan makin parah. Menurut Nomura Research Institute, diestimasi sepertiga dari seluruh rumah di Negeri Sakura akan kosong di 2030. Tak hanya itu, pada 2040 diperkirakan ada 900 kota kecil tak lagi eksis karena warganya tidak ada.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah untuk mengatasinya, Pemerintah Jepang antara lain menjual rumah kosong itu sangat murah atau bahkan gratis. Malah tak menutup kemungkinan bisa dibeli oleh warga asing. Tentu saja ada berbagai macam persyaratan untuk membeli akiya, sebutan rumah kosong di Jepang.
"Secara realistis, rumah-rumah ini tidak 100% gratis. Mereka membutuhkan renovasi, investasi dan datang dengan syarat dan ketentuan yang ketat untuk membuat rumah layak huni," sebut GaijinPost.
"Jangan menganggap akiya sebagai jalur cepat untuk tinggal di Jepang. Membeli properti di Jepang, terbengkalai atau sebaliknya, tak memberi status kependudukan otomatis. Meski orang asing dapat membeli rumah ini, ada batasan yang harus diperhatikan. Misal, beberapa kontrak pembelian akiya mengharuskan pembeli tinggal permanen," tambah GaijinPost.
Sebagian dari rumah kosong itu juga tidak bisa langsung dibeli, melainkan disewakan. Baru jika sudah teruji dan memang akan ditinggali selamanya, akan dijual kepada penyewa itu.
Di Tokyo, terkadang ada persyaratan khusus untuk menyewa rumah kosong yang menguntungkan keluarga muda. Misalnya, sewa akan dikurangi 5.000 yen per anak. Syarat lain termasuk penyewa harus berusia di bawah 43 tahun dan memiliki anak yang masih muda.
Halaman selanjutnya, pembeli rumah jadi petani >>>
Jika rumah kosong itu terletak pedesaan, maka yang membeli sebaiknya juga jadi petani. Itu karena pembeli potensial perlu persetujuan dari komite pertanian lokal.
Para calon pembeli rumah kosong ini juga perlu ingat bahwa masih banyak biaya lain. Misalnya saja pajak, komisi agen dan tentu saja ongkos untuk renovasi. Kebanyakan akiya dalam kondisi bobrok sehingga tak menutup kemungkinan ongkos perbaikan akan setara membeli rumah baru.
Namun memang harganya bisa sangat murah. Beberapa akiya ditawarkan hanya 50 ribu yen atau di kisaran Rp 5,9 juta. Keuntungan lainnya, biasanya rumah akiya besar dengan halaman luas, bisa menjadi tempat bermain bagi anak-anak.
Kemudian, banyak daerah pedesaan mencoba menarik lebih banyak orang ke komunitas mereka. Karena itu, mereka memberikan penawaran khusus, seperti subsidi dan pembebasan pajak saat membeli Akiya dari distrik atau prefektur mereka.
Misalnya, di beberapa provinsi, untuk setiap anak yang dimiliki oleh calon pembeli, mereka akan memberikan potongan kredit pembelian bulanan atau memberikan subsidi uang tambahan.