Google selama ini seakan mesin cari online tanpa tanding. Namun kemunculan ChatGPT membuat permainan berpotensi berubah, di mana Google sendiri terkesan panik.
Bukan tanpa alasan jika Google panik, ChatGPT investor utamanya adalah Microsoft. Sedangkan Microsoft punya mesin cari Bing, yang tengah dalam masa uji coba diintegrasikan dengan ChatGPT. Artinya, kemampuan Bing dalam menjawab pertanyaan bahkan menulis kalimat akan jauh meningkat.
Sam Altman, CEO OpenAI yang mengembangkan ChatGPT, bahkan tak ragu menyerang Google. Beberapa waktu silam, ia menyebut telah terjadi monopoli mesin cari dan ChatGPT akan menjadi lawan bersama dengan Bing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dikutip detikINET dari Canada Today, Altman melihat integrasi teknologi OpenAI ke mesin pencarian Bing oleh Microsoft, akan membawa banyak manfaat. Meski tak menyebut langsung nama Google, ia seakan memberi sindiran.
"Kami akan mencari tahu apa yang dapat dilakukan oleh model bisnis mesin pencari baru ini, tapi jika saya duduk di monopoli pencarian yang lesu dan berpikir tentang dunia di mana akan ada tantangan nyata, saya akan merasa tidak enak tentang itu, " kata Altman.
CTO Microsoft Kevin Scott mengatakan bahwa dia percaya perusahaan berada pada posisi yang baik untuk menjual teknologi barunya itu kepada pengguna. "Bisnis pencarian yang sekarang sangat berbeda dari bisnis pencarian dua puluh tahun yang lalu," sebutnya.
Google tampaknya memang khawatir untuk mempertahankan dominasinya. Mesin pencari Google mewakili lebih dari 91% pasar pencarian global selama 12 bulan terakhir, sementara Bing mewakili sekitar 3%, menurut data dari SimilarWeb.
Sejak kemunculan ChatGPT, Sundar Pichai selaku CEO Google dan perusahaan induknya Alphabet, telah melakukan beberapa pertemuan yang berpusat pada strategi AI Google sebagai tanggapan atas ancaman yang ditimbulkan chatbot. Bahkan mereka telah merilis Bard, chatbot pesaing ChatGPT, walau belum sempurna.
Dalam email internal yang dikirimkan untuk seluruh karyawan, Pichai meminta karyawan Google untuk meluangkan waktu dua hingga empat jam untuk menguji coba Bard. Perintah ini datang setelah Bard memberikan informasi yang salah dalam demonstrasi pertamanya.
(fyk/rns)