4. Senggol Puan, Erick Thohir, Denny Siregar dan Semmy
Usai menghina pemerintah Indonesia, Bjorka secara khusus mendoxing dan meledek sejumlah pejabat dan pegiat medsos Tanah Air. Yang jadi incaran adalah Dirjen Aptika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir dan pegiat medsos Denny Siregar.
Semmy hanya disapa Good Morning. Puan diledek soal merayakan ultah saat ramai unjuk rasa kenaikan harga BBM. Erick disindir mondar-mandir tidak penting dan buang waktu. Sementara Denny Siregar disindir memakai uang rakyat untuk memecah belah masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu, Bjorka sudah pernah mendoxing Menkominfo Johnny G Plate. Dia juga mengaku punya dokumen rahasia antara Presiden Jokowi dengan BIN, namun pihak BIN sudah membantah.
5. Akun Bjorka ditangguhkan Twitter
Tidak lama setelah meledek para pejabat Indonesia, akun Twitter Bjorka tidak bisa dibuka lagi oleh orang-orang. Akun tersebut ditangguhkan Twitter karena dinilai melanggar aturan.
Akun Twitter @bjorkanism ini memang terbilang anyar terlihat baru bergabung pada bulan ini, di mana baru mulai men-tweet sejak 9 September lalu. Kendati begitu, sampai berita ini ditayangkan, sudah ada 135 ribu followers.
Sebelum ditangguhkan Twitter, Hacker Bjorka punya cuitan di-pinned yang menjelaskan kepada Twitter bahwa ia bertindak dengan baik dan tidak melanggar apapun sesuai yang diatur pada platform tersebut. Tetapi jika akun @bjorknism tetap dinonaktifkan oleh Twitter karena Pemerintah Indonesia, Bjorka mengatakan tindakan Twitter itu memalukan.
6. Kejanggalan Bjorka
Founder Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi merilis data terbaru analisa Drone Emprit yaitu SNA Bjorka, Banjir dan JIS. Dia bilang ada kejanggalan soal Bjorka dari hacker lain pada umumnya.
Dalam tweet, Ismail Fahmi mempertanyakan kenapa Bjorka di Twitter malah membuka cerita latarnya. Hal itu membuat orang tahu bahwa motifnya tidak murni pembocoran data, tapi ada unsur perlawanan politik terhadap Orde Baru.
"Ini bukan hacker biasa yang curi data, tapi ada kepentingan lain. Ceritanya bisa decoy, bisa juga betul. Tapi soal korban Orde Baru, kita nggak bisa telan mentah-mentah," kata Ismail Fahmi.
Dalam analisa Drone Emprit, yang cenderung mendukung Bjorka adalah netizen yang kritis terhadap pemerintah, ditambah mereka yang selama ini memang oposisi. Mereka orang-orang yang kecewa karena pemerintah tidak bisa melindungi data rakyat. Ketika ada sosok yang membongkar ketidakbecusan itu seperti Bjorka, dukungan pun datang.
Tapi, Ismail Fahmi juga mengingatkan netizen agar jangan ikutan menyebar gambar data doxing pejabat atau tokoh yang dikerjai Bjorka. Hal ini untuk menghindari jerat hukum UU ITE.
Simak Video "Video 'Karpet Merah' Sumedang untuk Investor: Mudah-Dapat Insentif"
[Gambas:Video 20detik]
(fay/afr)