Sejarah Google Hingga Pendirinya Jadi Manusia Rp 1.000 Triliun

Sejarah Google Hingga Pendirinya Jadi Manusia Rp 1.000 Triliun

ADVERTISEMENT

Sejarah Google Hingga Pendirinya Jadi Manusia Rp 1.000 Triliun

Aisyah Kamaliah - detikInet
Kamis, 28 Jul 2022 19:30 WIB
FILE - In this Jan. 15, 2004 file photo, Google co-founders Larry Page, left, and Sergey Brin pose for photos at their companys headquarters in Mountain View, Calif. Googles IPO 10 years ago launched the company on a trajectory that continues to reshape its business and much of the world in its orbit. (AP Photo/Ben Margot, File)
Larry Page dan Sergey Brin, duet pendiri Google. Foto: AP/Ben Margot
Jakarta -

Google sudah berdiri selama 23 tahun. Tak langsung besar, ada sejarah Google hingga mengantarkan pendirinya masuk deretan manusia Rp 1.000 triliun. Berbeda dengan imej sekarang, Google dimulai sangat sederhana.

Mengutip Slate, Google berdiri pada 4 September 1998. Sebenarnya, ide berdirinya Google sudah ada selama dua tahun sebelumnya di kepala Larry Page. Dia mengangkat dirinya sebagai CEO Google sementara rekannya Sergey Brin disebut sebagai co-founder Google.

Page dan Brin berkenalan ketika mereka berkuliah di Stanford University. Brin memiliki karakter yang sangat terbuka dan penuh gairah, sementara Page lebih introvert. Mereka saling mengimbangi satu sama lain.

Pendanaan Google senilai USD 1 juta didapatkan dari teman dan keluarga mereka yang percaya bahwa Google akan sukses. Didirikanlah kantor Google. Bukan, bukan yang sebesar sekarang. Semua bermula dari sebuah garasi.

Februari 1999, startup itu tumbuh pesat. Page pun memindahkan kantornya dari garasi di sebuah kantor baru di Palo Alto, California. Tujuh bulan kemudian, mereka pindah kantor lagi ke Mountain View seiring pertumbuhan bisnis Google.

Mereka berhasil mendapatkan investor baru dengan syarat Page dan Brin akan mempertahankan sebagian besar voting stock dan tetap dapat mengontrol Google secara penuh.

Investor mengiyakan, namun mereka juga punya syarat: Page harus lengser dari jabatan CEO-nya. Ia dianggap kurang berpengalaman sehingga mereka pun mulai mencari kandidat. Akhirnya yang terpilih adalah Eric Schmidt, mantan CEO Novell.

Tidak mudah bagi Page, karena Page adalah orang yang sangat suka mengendalikan suatu hal agar berjalan dengan baik. Ia ingin semua dikerjakan dengan benar dan tepat.

Halaman selanjutnya, Google meraksasa>>>



Simak Video "KuTips: Mendulang Cuan dengan Google Ads"
[Gambas:Video 20detik]

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT