Pernahkah anda melihat postingan dari akun yang tak dikenal muncul di timeline Facebook dan Instagram? Tahun depan, postingan semacam itu bakal makin berseliweran di timeline anda.
Hal ini diakui oleh CEO Meta -- induk Facebook dan Instagram -- Mark Zuckerberg, yang menyebut postingan dari akun yang direkomendasikan oleh Facebook dan Instagram itu akan berlipat ganda pada akhir 2023 mendatang, dan hal ini bertolak belakang dengan pernyataannya pada pada 2018 lalu.
Saat itu Zuck mengumumkan strateginya untuk berfokus pada interaksi sosial antara teman di News Feed. Zuck menebak kalau perubahan ini memang akan mengurangi durasi waktu penggunaan Facebook oleh pengguna, namun pengguna akan merasa lebih baik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hasil penelitian menunjukkan kalau kita menggunakan media sosial untuk terhubung dengan orang-orang yang kita kenal, hal ini baik untuk kita. Di sisi lain, membaca artikel atau menonton video secara pasif -- bahkan jika itu bisa menghibur atau informatif --, malah tidak terlalu bagus," jelas Zuck saat itu.
Diberitakan sebelumnya, perubahan Facebook dan Instagram menjadi mirip TikTok ini disebut sebagai pembangunan 'Discovery Engine', yang merupakan perubahan radikal baik di Facebook maupun Instagram, yang dalam sejarahnya hanya menampilkan postingan sesuai grafik sosial pengguna ataupun dari daftar teman mereka.
Perubahan ini tentunya ditujukan agar Facebook dan Instagram bisa bersaing dengan TikTok, yang menggunakan AI secara besar-besaran untuk 'memaksa' penggunanya menonton video apa pun yang disajikan.
Meski terdengar menyebalkan, taktik ini sukses membuat TikTok menjadi aplikasi yang paling banyak dipakai di dunia, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Kamis (28/7/2022).
Dalam earning call Q2 2022 Meta, Zuck menjelaskan kalau AI bisa menemukan konten-konten yang mungkin dirasa menarik oleh para penggunanya. Hal tersebut bisa meningkatkan engagement dan kualitas feed pada timeline pengguna.
Zuck memastikan Meta akan memakai AI untuk merekomendasikan semua konten yang dibagikan untuk publik pada layanannya, dari mulai yang berbentuk tautan sampai foto.
"Dalam hal ini, saya pikir apa yang kami lakukan akan cukup unik. Saya pikir orang-orang tak akan ingin tertahan pada satu format saja," jelas Zuck.
(asj/asj)