Kapal pesiar mewah milik Jeff Bezos yang sedang dibangun terancam tidak bisa berlayar. Pasalnya, perusahaan yang membangun kapal pesiar itu membatalkan permintaan untuk membongkar jembatan bersejarah di kota Rotterdam, Belanda agar bisa dilewati oleh kapal pesiar tersebut.
Oceanco, perusahaan pembuat kapal pesiar custom yang bermarkas di Belanda, memberitahu pemerintah kota Rotterdam bahwa mereka tidak jadi mengajukan izin untuk membongkar bagian tengah Jembatan Koningshaven, atau yang dikenal dengan warga sekitar dengan nama De Hef.
Kapal pesiar bernama Y721 itu memiliki tiga tiang raksasa untuk mengibarkan layarnya. Karena tidak bisa melewati kolong jembatan, maka Oceanco berencana membongkar bagian tengah jembatan De Hef agar bisa dilewati oleh kapal pesiar milik Bezos.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah kota Rotterdam sebenarnya bisa saja mengabulkan permintaan tersebut, tapi dengan syarat bahwa biaya pembongkaran dan renovasi ulang harus ditanggung oleh Oceanco. Kabarnya, Bezos sendiri menawarkan untuk membayar biaya pembongkaran tersebut.
Tapi Oceanco membatalkan rencana tersebut karena mendapat kritik keras dari masyarakat sekitar. Pasalnya, De Hef merupakan jembatan bersejarah yang dibangun pada tahun 1878 dan terakhir kali direnovasi pada tahun 2017.
Kelompok sejarah di Rotterdam mengecam rencana pembongkaran ini. Bahkan ada yang membuat petisi di Facebook yang mengajak warga untuk melempari kapal pesiar itu dengan telur saat berlayar dari galangan kapal menuju lautan.
Kritikan itu sempat membuat karyawan Oceanco merasa terancam, dan perusahaan juga takut kapal pesiar mewah tersebut menjadi sasaran vandalisme. Harga kapal pesiar milik Bezos itu ditaksir sekitar USD 500 juta (Rp 7,4 triliun) dan setelah jadi akan menjadi kapal pesiar terbesar di dunia.
Kini yang jadi pertanyaan adalah bagaimana membawa kapal pesiar raksasa sepanjang 125 meter itu dari galangan kapal ke lautan. Oceanco bisa saja menyelesaikan pembangunannya di galangan kapal yang lebih dekat dengan laut, tapi tentu tidak semudah itu.
"Jika Anda melakukan pekerjaan besar di suatu tempat, Anda ingin semua alatnya berada di tempat itu. Jika tidak, Anda harus bolak-balik terus menerus," kata Marcel Walravens yang pernah terlibat dalam proyek renovasi De Hef, seperti dikutip dari The Independent, Minggu (10/7/2022).
"Selain itu, ini adalah proyek yang sangat besar sehingga hampir tidak ada lokasi yang bisa dipilih untuk menyelesaikan pekerjaan ini," pungkasnya.
(vmp/vmp)