.webp)
Dalam berbagai kesempatan, Elon Musk mengatakan bahwa dia mencintai anak-anaknya. Sayangnya dia ditolak oleh salah satu dari 7 anaknya.
Seperti diberitakan, anak transgender Elon Musk, Xavier Alexander Musk mengajukan permintaan untuk mengubah namanya agar sesuai dengan identitas gendernya yaitu Vivian Jenna Wilson. Pergantian nama ini juga diajukan untuk putus hubungan dari ayahnya.
"Saya tidak lagi tinggal bersama atau ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dalam cara dan bentuk apapun," tulis putri Musk dalam petisi yang didaftarkan ke Pengadilan Tinggi Los Angeles County.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian netizen pun mempertanyakan apa yang menyebabkan sang anak seperti sedemikian tidak senang dengan Elon Musk. Apalagi Elon Musk adalah orang terkaya di dunia dan pentolan teknologi yang sangat terkenal.
"Elon Musk mungkin sangat tak bisa ditoleransi sehingga anaknya akan putus hubungan dengannya dan mungkin saja akan meninggalkan warisan miliaran dolar. Orang terkaya di Bumi dan anaknya tak mau dekat dengannya," tulis sebuah komentar online.
"Anak Elon Musk tidak bisa menghadapi ayahnya sehingga bahkan mau mengambil risiko tak mendapat warisan," tulis yang lain.
Dalam dokumen yang didaftarkan di pengadilan, Vivian tidak menjelaskan konflik hubungannya dengan ayahnya dengan lebih lanjut. Tapi sepertinya ia ingin menjaga jarak dengan Musk yang telah beberapa kali mengejek kelompok LGBTQ di Twitter.
Padahal baru beberapa hari lalu Elon mengatakan kecintaannya pada anak-anaknya. "Aku sangat mencintai semua anakku," tulis Elon Musk di Twitter.
Halaman selanjutnya, Elon Musk ingin manusia punya banyak anak>>>
Simak juga Video: Tak Ingin Punya Hubungan dengan Ayahnya, Anak Elon Musk Ganti Nama
Elon pernah menyatakan bahwa dia adalah orang kaya yang langka soal punya anak. "Berbeda dari yang banyak dipikirkan orang, semakin kaya seseorang, semakin sedikit anak mereka. Aku adalah perkecualian yang langka. Kebanyakan orang yang kukenal tak punya anak," sebutnya.
CEO SpaceX dan Tesla ini juga ingin orang-orang memiliki lebih banyak anak. Menurutnya angka kelahiran yang terus menurun bisa berujung pada runtuhnya peradaban.
"Jumlah manusia tidak cukup. Aku tidak bisa cukup menekankan ini, jumlah manusia tidak cukup," kata Musk saat berbicara di event Wall Street Journal baru-baru ini.
Pria berusia 50 tahun ini mengatakan ada banyak orang pintar yang berpikir bahwa populasi manusia di Bumi sudah terlalu banyak dan tidak bisa dikontrol. Tapi menurutnya yang terjadi justru kebalikannya.
"Benar-benar kebalikannya. Jika orang-orang tidak memiliki lebih banyak anak, peradaban akan hancur. Ingat ucapan saya," ujar Musk.
