Presiden Rusia, Vladimir Putin, membangga-banggakan rudal balistik antar benua benua Sarmat atau sering juga dijuluki sebagai rudal setan. Bahkan menurutnya, Rusia akan segera mengerahkan rudal nuklir tersebut.
"Uji coba rudal balistik antar benua Sarmat sudah sukses dijalankan. Sudah direncanakan bahwa senjata pertama yang kompleks ini akan disiapkan untuk medan perang menjelang akhir tahun ini," kata Putin saat berbicara pada para tentara muda Rusia.
Seperti dikutip detikINET dari Metro, Rabu (22/6/2022) ia kemudian mengklaim senjata mematikan itu akan bisa menerobos semua sistem pertahanan udara. Kemudian, tidak ada negara yang punya senjata dengan kemampuan sejenis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sudah beberapa kali pejabat Rusia menggembar gemborkan kemampuan rudal tersebut. Kolonel Sergei Karakayev dari miter Rusia belum lama ini berbicara di stasiun televisi bahwa tidak ada yang bisa menangkal Sarmat.
"Tidak ada sistem pertahanan udara yang eksis saat ini untuk (menangkal) sistem rudal Sarmat dan mungkin tidak akan eksis sampai dekade-dekade mendatang," demikian sesumbarnya.
Sebelumnya, Sarmat diklaim dapat menembak sasaran di manapun berada. Rudal ini disebut bisa menjangkau sasaran sampai 18 ribu kilometer dan kecepatan maksimumnya 25 ribu kilometer per jam.
Adapun beratnya mencapai 208 metrik ton, panjang 35,5 meter dan diameternya 3 meter. Desainnya disebut-sebut membuat Sarmat akan sulit dilacak oleh radar.
Namun bukan berarti senjata ini nantinya akan benar-benar ditembakkan karena Rusia tentu akan langsung mendapat serangan balasan. Nile Gardiner, mantan ajudan PM Margaret Thatcher, menyatakan jika Putin pasti tahu penggunaan senjata nuklir seperti rudal setan akan menjadi bencana besar.
"Kenyataannya adalah penggunaan senjata nuklir oleh Rusia adalah tamatnya Rusia sendiri dan mereka tahu itu," kata dia.
(fyk/fay)