Truth Social makin populer, bahkan menyalip Twitter. Elon Musk pun langsung melancarkan ejekan ke media sosial milik Donald Trump itu.
Aplikasi Truth Social saat ini memimpin Top Chart di Apple Store, setidaknya di pasar Amerika Serikat. Dalam tangkapan layar yang dibagikan oleh Elon Musk, Truth Social paling banyak diunduh, diikuti oleh Twitter dan TikTok.
Sebelum kesepakatan Musk membeli Twitter, Truth Social berada di peringkat ke-52. Sementara Twitter berada di urutan ke-39.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antara 18 hingga 25 April, unduhan Truth Social mencapai 75.000, mencatat kenaikan 150%. Sejak diluncurkan pada Februari tahun ini, medsos Trump telah diunduh sekitar 1,4 juta kali.
Kepopuleran Truth Social rupanya mengusik bos Tesla sekaligus SpaceX. Dalam kicauannya, Musk menyarankan medsos saingannya itu harus mempertimbangkan perubahan nama.
"Truth Social (nama mengerikan) ada karena Twitter menyensor kebebasan berbicara," tweet Musk. "Seharusnya disebut Terompet!"
Kesepakatan pembelian Twitter seolah-olah menempatkan Musk dalam persaingan langsung dengan platform Trump, yang telah memposisikan dirinya sebagai alternatif media sosial dan surga bagi kaum konservatif yang menghadapi penyensoran pada platform yang dikendalikan oleh perusahaan Big Tech.
Kesepakatan itu juga memicu spekulasi bahwa dia dapat memutuskan untuk mengaktifkan kembali akun Trump begitu dia secara resmi mengambil alih perusahaan. Trump memiliki hampir 90 juta pengikut sebelum dia secara permanen dilarang dari Twitter dan platform media sosial lainnya setelah para pendukungnya berpartisipasi dalam kerusuhan 6 Januari di Capitol.
Namun Trump menegaskan kalau tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya dipulihkan. Dirinya mengatakan dia akan tetap menggunakan Truth social.
"Saya tidak menggunakan Twitter, saya akan tetap menggunakan Truth. Saya berharap Elon membeli Twitter karena dia akan melakukan perbaikan dan dia adalah orang yang baik, tetapi saya akan tetap pada Truth," katanya.
Trump Social secara resmi diluncurkan pada bulan Maret setelah pengujian beta. "Kami menerima jutaan orang, dan apa yang kami temukan adalah tanggapan di Truth jauh lebih baik daripada di Twitter," ujar Trump. "Twitter memiliki bot dan akun palsu, dan kami melakukan semua yang kami bisa."
Baca juga: 5 Misteri di Balik Elon Musk Membeli Twitter |
(afr/afr)