Elon Musk resmi membeli Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 635 triliun. Tidak lama kemudian, orang terkaya di dunia ini disindir oleh Jeff Bezos lewat cuitan di Twitter.
Bezos mengutip cuitan reporter New York Times Mike Forsythe yang mengatakan bahwa apakah kepentingan bisnis Tesla di China berarti pemerintah China akan memiliki pengaruh di Twitter melalui Musk.
"Pertanyaan yang menarik. Apakah pemerintah China baru saja memiliki sedikit pengaruh di atas alun-alun kota?" tulis Bezos dalam cuitannya, seperti dikutip dari The Verge, Selasa (26/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sindiran Bezos ini diunggah tidak lama setelah Musk mencuit tentang kritik yang diterimanya dan kebebasan berbicara di Twitter. "Saya berharap bahwa kritikus terburuk saya tetap ada di Twitter, karena itulah arti kebebasan berbicara," ucap Musk.
Bezos sepertinya menanggapi tantangan Musk tersebut dan langsung memberikan kritikan pedasnya. Pendiri Amazon ini juga bukan satu-satunya orang yang mempertanyakan, mengomentari, atau mengkritik Musk saat membeli Twitter. Tapi berbeda dengan kebanyakan orang, Bezos merupakan pemilik The Washington Post dan merupakan orang terkaya kedua di dunia.
Proses pembelian Twitter oleh Musk diperkirakan akan berjalan mulus dan bisa diselesaikan tanpa masalah dengan regulator. Tapi melihat Bezos menyindir masalah pengaruh dari pemerintah asing dan dengan harta miliaran dolar miliknya, bisa saja mantan suami Mackenzie Scott ini mencoba untuk mempersulit transaksi tersebut.
Tapi tidak lama kemudian pendiri Amazon ini berubah pikiran dan mengunggah dua cuitan untuk meredakan suasana yang panas.
"Jawaban saya sendiri atas pertanyaan ini adalah mungkin tidak. Yang mungkin terjadi dalam hal ini adalah kompleksitas di China untuk Tesla, ketimbang sensor di Twitter," cuit Bezos.
"Tapi kita lihat saja. Musk sangat jago dalam menavigasi kompleksitas seperti ini," sambungnya.
(vmp/fay)