Reaper yang ongkos pembuatan satu unitnya ini USD 64 juta (Rp 893,4 miliar) dapat membawa sampai 4 misil Hellfire canggih dengan daya ledak dahsyat dan dipandu laser. Penerbangan drone ini hampir-hampir tak menimbulkan suara sehingga target serangan tak menyadarinya.
Reaper dapat terbang hingga 30 jam, tapi turun sampai 23 jam jika membawa persenjataan penuh. Reaper dibekali dengan sistem sensor dan radar canggih. Sistem MTS-B (Multi-Spectral Targeting System) misalnya, dapat melacak target yang bergerak cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Drone Reaper dapat terbang sampai ketinggian 15 kilometer sehingga ideal untuk pengintaian dan mendukung tentara di bawah. Diperkenalkan pada Mei 2007, drone Reaper telah digunakan Amerika di Afghanistan, Irak sampai Afrika.
Pada awal tahun 2020, Komandan Garda Revolusi Iran, Mayor Jenderal Qasem Soleimani, tewas dalam serangan misil yang ditembakkan lewat drone Reaper.
Waktu itu, MQ-9 Reaper meluncurkan misil Hellfire yang dipandu laser, mengarah dengan tepat dan menghancurkan konvoi mobil Soleimani. Diketahui MQ-9 Reaper antara lain diterbangkan dari markas US Central Command yang berlokasi di Qatar.