Tank Rusia Banyak Dihancurkan Ukraina, Sudah Tak Berguna?
Hide Ads

Tank Rusia Banyak Dihancurkan Ukraina, Sudah Tak Berguna?

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 08 Apr 2022 14:12 WIB
Ukrainian soldiers pass on top of an armored vehicle next to destroyed Russian tanks in the outskirts of Kyiv, Ukraine, Thursday, March 31, 2022. Russian forces shelled Kyiv suburbs, two days after the Kremlin announced it would significantly scale back operations near both the capital and the northern city of Chernihiv to β€œincrease mutual trust and create conditions for further negotiations.” (AP Photo/Rodrigo Abd)
Tank Rusia yang dihancurkan Ukraina. Foto: AP Photo
Jakarta -

Rusia punya salah satu militer terkuat di dunia, dengan kendaraan tempur melimpah ruah, termasuk tentunya tank. Ada sekitar 12 ribu tank yang dimiliki Rusia, hampir dua kali lipat dari Amerika Serikat. Tak heran jika banyak tank dipakai menyerbu Ukraina.

Nah di saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki minggu ke-7, tank Rusia cukup banyak yang menjadi korban rudal Ukraina. Di media sosial, lalu lalang tank Rusia hancur atau rusak.

Seperti dikutip detikINET dari Yahoo News, Jumat (8/4/2022) Kemenhan Ukraina mengklaim ratusan tank Rusia rusak. Terlebih Ukraina dibantu rudal penghancur tank canggih seperti Javelin dari Amerika Serikat dan Next Generation Antitank Weapon dari Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data organisasi Oryx, Rusia telah kehilangan total 450 tank, di mana 221 unit dihancurkan, 6 rusak, 41 ditinggalkan dan 182 direbut tentara Ukraina. Dengan bantuan senjata baru seperti drone bunuh diri Switchblade dari Amerika, tank Rusia bisa lebih banyak lagi yang rusak.

Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah tank secara umum sudah tak berguna di medan perang? "Tank itu terlalu mahal dan dengan mudah dirusak oleh rudal atau drone," sebut pakar militer Rusia, Anders Aslund.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, pakar lain masih menilai tank tetap bermanfaat untuk mendukung suatu operasi militer. Apalagi pihak Ukraina sendiri meminta bantuan kendaraan tempur itu untuk melawan Rusia.

"Bukti (tank masih berguna) adalah Ukraina sendiri pada saat ini meminta lebih banyak lagi kendaraan tempur. Mereka akan senang mendapat dukungan dari AS dan barat dengan lebih banyak tank dan kendaraan tempur," kata Scott Boston, analis pertahanan dari RAND Corporation.

Kenapa tank Rusia keok, menurut Boston karena Rusia dalam posisi menyerang dan Ukraina bertahan, sehingga Ukraina bisa lebih banyak mengincarnya. Ukraina juga bisa menghancurkan logistik Rusia sehingga tank Rusia kesulitan bahan bakar di garis depan.

"Kita belum berada di generasi terakhir tank. Seharusnya ada infantri yang melindungi tank. Tanpa itu, maka tank sama tidak bergunanya seperti yang lain," tambah dia.

Taktik Rusia dalam mengoperasikan tank memang dikritik karena minim dukungan. "Taktik buruk Rusia adalah iklan jelek buat tank. Tidak ada dukungan artileri, infantri dan dukungan udara. Ini bukan seharusnya terjadi di era operasi multi domain," sebut mantan tentara Inggris, Nicholas Drummond.

Mungkin Rusia awalnya meremehkan tidak akan mendapat serangan berarti dari pihak Ukraina terhadap tank mereka. Namun sejauh ini, prediksi itu salah ternyata.




(fyk/fay)