Elon Musk, orang terkaya dunia, sepertinya benar-benar tinggal di rumah kontrakan petak, setelah sempat ada keraguan mengenai kabar itu. Sang mantan pacar, penyanyi Grimes, mengkonfirmasinya.
Elon Musk dan Grimes telah berpisah setelah dikaruniai dua orang anak. Dalam wawancara dengan Vanity Vair, Grimes rupanya tak tahan Elon Musk memilih tinggal di kontrakan, di samping gaya hidupnya yang seperti orang kekurangan.
Padahal, Elon Musk berkat keberhasilan perusahaannya, Tesla dan SpaceX, adalah manusia terkaya dunia dengan harta diestimasi di kisaran USD 230 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Elon Musk bikin berita karena menjual seluruh rumah mewahnya dan mengaku tinggal di kontrakan portabel sederhana buatan startup bernama Boxabl. Harga rumah itu di kisaran USD 50 ribu dan berada di dekat markas SpaceX di Texas.
Grimes mengungkapkan bahwa mereka telah cukup lama tinggal tidak bersama karena Elon Musk ngotot tinggal di rumah yang amat sederhana. Grimes menganggap tempat tinggal itu tidak aman dan tetangga pun dengan mudah bisa mengamati kehidupan mereka.
"Bro (Elon Musk) tidak hidup seperti seorang miliarder. Bro hidupnya terkadang di bawah garis kemiskinan," kata Grimes yang dikutip detikINET ari Daily Mail.
"Sampai pada titik di mana aku seperti, apakah bisa aku tidak tinggal di rumah yang sangat tidak aman itu? Para tetangga bisa merekam kami dan tidak ada keamanan dan aku makan selai kacang selama delapan hari berturut-turut," tambah dia.
Grimes mengungkap kekayaan besar Elon banyak dialirkan untuk proyek pesawat SpaceX untuk menuju ke Mars. Elon Musk memang sudah mencanangkan target bisa mendarat di Planet Merah itu dalam kurun waktu 4 tahun.
"Proyek Mars ini berat. Tidak ada penghasilan dari situ. Tidak ada cara untuk menghasilkan uang dari itu. Proyek Mars-nya itu adalah untuk umat manusia dan berbahaya dan mahal dan orang bilang, dia menimbun uang. Tidak, dia menghabiskan semuanya untuk riset dan pengembangan," sergah Grimes.
Halaman selanjutnya, Elon Musk gelandangan>>>
Baru! Sudut Pandang: Doa Pawang Hujan Hadapi Sentilan Sains dan Tudingan Klenik