CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk menduga dirinya positif COVID-19 untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Musk terinfeksi COVID pada November 2020.
"COVID-19 adalah virus Theseus," tweetnya pada Senin (28/3) malam.
Theseus adalah nama raja dan pahlawan Athena dalam mitologi Yunani, anak dari Aithra. Tidak jelas apa alasan Musk menyamakan COVID-19 dengan Theseus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berapa banyak gen yang berubah sebelum terinfeksi COVID-19 lagi? Saya tampaknya terinfeksi lagi, tetapi hampir tidak ada gejala," sebutnya.
Jika benar Musk positif COVID-19, sang miliarder teknologi menjadi bagian dari data yang menunjukkan tren peningkatan orang-orang yang melaporkan infeksi ulang COVID-19 di Amerika Serikat (AS).
Sejumlah tokoh penting di AS dalam beberapa hari terakhir mengalami hal ini. Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, baru-baru ini juga terinfeksi COVID untuk yang kedua kalinya, tepatnya lima bulan setelah infeksi pertama.
Psaki mengonfirmasi kabar ini lewat akun Twitter. Itu berarti Psaki harus membatalkan perjalanannya ke Eropa dengan Presiden AS Joe Biden.
"Hari ini, untuk persiapan perjalanan ke Eropa, saya mengikuti tes PCR pagi ini. Hasilnya kembali positif, yang berarti saya akan mengikuti panduan CDC dan tidak bepergian bersama Presiden ke Eropa," tweetnya.
Mengutip penelitian Inggris, satu dari 24 orang yang pulih dari COVID-19 mengalami infeksi ulang virus tersebut. Menurut NSW Health, kebanyakan orang memiliki risiko rendah tertular kembali COVID-19 dalam 28 hari setelah isolasi.
Studi juga menunjukkan, kita lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi ulang varian Omicron BA. 2, jika sebelumnya sudah terinfeksi Omicron BA.1. Orang yang sebelumnya telah pulih dari varian Delta lebih mungkin mengalami infeksi ulang COVID dengan strain Omicron.
(rns/rns)