Senjata Tak Terduga Rusia dan Ukraina: Drone China
Hide Ads

Senjata Tak Terduga Rusia dan Ukraina: Drone China

Fino Yurio Kristo - detikInet
Rabu, 23 Mar 2022 19:13 WIB
Drone DJI Ukraina
Pengintaian dengan drone DJI di Ukraina. Foto: Associated Press
Jakarta -

Perang antara Rusia dan Ukraina melibatkan beberapa drone tempur canggih dengan bom dahsyat. Namun rupanya tak hanya drone semacam itu yang dikerahkan, drone DJI mengambil peran tak kalah besar dalam pertempuran sengit ini.

Drone DJI, perusahaan teknologi asal China, laris manis karena andal saat dioperasikan serta hasil rekamannya pun bagus. Namun dalam konflik Rusia dan Ukraina tersebut, drone DJI dipakai untuk kepentingan militer meskipun pihak DJI menegaskan produknya itu bukan untuk perang.

Biasanya, para pegiat drone di Ukraina akan menerbangkan perangkatnya untuk fotografi atau kegiatan lain seperti balapan. Namun sekarang, mereka bertaruh nyawa sebagai relawan yang memakai drone untuk mengintai tentara Rusia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kyiv membutuhkan kalian dan drone kalian di momen ini," tulis sebuah postingan di Facebook baru-baru ini dari militer Ukraina kepada para warga Ukraina yang gemar main drone dan berpengalaman dalam mengoperasikannya.

Bahkan dalam sebuah video baru, tampak drone DJI di Ukraina dimanfaatkan untuk menjatuhkan granat yang menyasar militer Rusia. Namun di sisi lain, Rusia ternyata menggunakan produk serta teknologi DJI dengan lebih dahsyat lagi.

ADVERTISEMENT

Ukraina mengklaim Rusia telah memanfaatkan produk DJI untuk membantu mengarahkan rudal yang mengincar sasaran di Ukraina dan membunuh warga sipil. Tak hanya itu, Rusia disebut mengeksploitasi teknologi DJI yang disebut AeroScope.

DJI AeroScope itu dapat mendeteksi drone lain yang terbang sampai 50 kilometer. Kegunaannya sebenarnya adalah untuk mencegah terjadi tabrakan antar drone, namun pihak Rusia memanfaatkanya antara lain untuk mendeteksi drone Ukraina.

Halaman selanjutnya, tanggapan dari pihak DJI >>>

Seperti dikutip detikINET dari Associated Press, Rabu (23/3/2022) Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov pun merasa kesal. Ia meminta DJI memblokir teknologi maupun produk drone DJI agar tidak bisa digunakan oleh Rusia.

Fedorov mengklaim, pihak Rusia dengan bantuan navgigasi dari produk DJI, telah menembakkan rudal yang membunuh ratusan warga sipil Ukraia, termasuk anak-anak.

"Tentara Rusia telah memakai produk DJI untuk menavigasi rudal mereka. Blokir produk Anda yang telah membantu RUsia membunuh para warga Ukraina," tulisnya di Twitter.

DJI dalam balasannya menyebut bahwa mereka tidak bisa menonaktifkan drone yang dipakai oleh para individu, namun dapat melakukan pembatasan software sehingga drone tidak bisa mendekati bandara atau area sensitif lainnya.

Namun hal itu tidak hanya akan menimpa drone milik Rusia, melainkan seluruh drone yang dioperasikan di Ukraina. Mengenai teknologi AeroSpace, pihak DJI menyebut tidak bisa menonaktifkannya.

"Dear Wakil PM Fedorov, seluruh produk DJI didesain untuk dipakai warga sipil dan tidak memenuhi spesifikasi militer. Ssstem DJI AeroSpace diberikan pada seluruh drone baru. Fungsionalitas ini tidak bisa dimatikan," sebut DJI.