Bayraktar dibuat insinyur Turki
"Seluruh sistem Bayraktar TB2 dikembangkan oleh engineer Turki. Sedangkan airframe, sistem elektronik, sistem pemandu dan kontrol di darat, kami bisa memproduksinya sesuai keinginan kami. 93% dari drone ini buatan dalam negeri," klaim dia.
Drone semacam ini menurutnya sangat andal di medan pertempuran. "Mereka bisa berada di udara dalam waktu yang sangat lama. Bisa juga mengawasi area berbahaya tanpa terdeteksi. Maka manfaatnya sangat besar," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baykar telah mengincar pasar baru untuk Bayraktar TB3, di antaranya adalah Jepang. "TB3 yang akan datang akan sangat cocok dengan platform kapal Izumo Jepang. Jepang harus mendapatkan drone tempur secepat mungkin," kata sang CEO.
Selain di Ukraina, TB2 sudah terbang lebih dari 420.000 jam di tempat-tempat seperti Suriah, Libya, dan Irak. Sebagian analis percaya drone itu adalah senjata yang menentukan selama konflik Nagorno-Karabakh antara Armenia dan Azerbaijan pada tahun 2020.
TB2 juga baru-baru ini digunakan di Ethiopia. Menurut penyelidik, serangan drone menewaskan sedikitnya 59 warga sipil di Tigray.