Para perusahaan teknologi mancanegara semakin banyak yang berhenti menjalankan bisnisnya di Rusia. Setelah Apple, kini giliran Microsoft yang mengumumkan menghentikan penjualan produknya pasca invasi Rusia ke Ukraina.
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, Microsoft menghentikan pemasaran seluruh produk dan layanan baru di Rusia. Raksasa teknologi yang didirikan Bill Gates ini mengaku berkoordinasi dengan pemerintah Amerika Serikat, Inggris dan Uni Eropa dalam melakukan tindakan tersebut.
"Kami yakin bisa paling efektif membantu Ukraina ketika kami mengambil tindakan konkret dalam koordinasi dengan keputusan yang telah diambil oleh para pemerintah itu dan kami akan mengambil aksi lanjutan jika situasi ini terus berkembang," kata President & Vice Chair Microsoft, Brad Smith.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Microsoft juga menyediakan informasi kepada Pemerintah Ukraina jika terjadi serangan siber. Serangan hacker itu diketahui menyasar institusi militer dan manufaktur di Ukraina.
Sebelum Microsoft, Apple telah menghentikan penjualan seluruh produknya di Rusia, termasuk iPhone. Setelahnya, ada Google yang menyatakan akan berhenti berbisnis iklan di Rusia.
Situs penginapan online Airbnb juga baru saja menghentikan seluruh operasionalnya di Rusia dan Belarusia. "Ini artinya adalah kami akan memblokir untuk menerima booking baru di kedua negara itu sampai pemberitahuan selanjutnya," sebut juru bicara Airbnb.
"Kami juga akan membatasi pengguna di Belarusia dan Rusia dalam membuat reservasi sebagai tamu. Kami tentu saja berharap saat menatap masa depan, bahwa tindakan menuju perdamaian dapat terwujud," tambah dia. Kemungkinan akan ada lagi perusahaan teknologi yang menyusul mereka, khususnya yang berasal dari Amerika Serikat tentunya dengan tujuan membuat Rusia tertekan.
(fyk/rns)