Ukraina saat ini tengah diserbu Rusia dan tentu saja banyak warganya yang menderita. Hal itu turut menjadi perhatian dari CEO Apple, Tim Cook.
Di akun Twitter resminya seperti dilihat Sabtu (26/2/2022), penerus mendiang Steve Jobs ini menyatakan bahwa Apple akan menawarkan bantuan pada upaya-upaya kemanusiaan di Ukraina. Selain itu, Apple juga akan mendukung usaha perdamaian.
"Saya sungguh cemas dengan situasi yang terjadi di Ukraina. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk tim kami yang berada di sana dan akan mendukung usaha kemanusiaan lokal," tulis Tim Cook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya memikirkan orang-orang yang saat ini berada dalam bahaya dan bergabung dengan semua pihak yang menginginkan perdamaian," tambah dia.
Apple sebenarnya tidak punya toko Apple Store ataupun pabrik di Ukraina. Akan tetapi, mereka bermitra dengan beberapa penjual gadget Apple resmi di negara itu.
Sedangkan di Rusia, Apple baru saja membuka kantor pertamanya di sana. Hal itu mereka lakukan setelah pemerintah Rusia mensyaratkan agar Apple punya kantor fisik di negaranya.
Adapun invasi Rusia ke Ukraina berdampak buruk pada berbagai bidang, tak terkecuali sektor teknologi. Di Ukraina, ada ratusan startup dan perwakilan perusahaan-perusahaan teknologi besar. Juga ada beberapa pegawai raksasa teknologi global.
Google punya sekitar 200 karyawan di Ukraina dan belum diketahui apa rencana mereka. Sedangkan Uber memutuskan menghentikan layanannya di Ukraina dan meminta para sopir diam di rumah masing-masing.
Perusahaan teknologi TikTok juga menyatakan berupaya menjaga keselamatan para pegawai di Ukraina. "Keamanan komunitas kami dan para pegawai adalah prioritas utama. Kami juga menindak konten yang mengancam keamanan platform kami, termasuk menghapus konten yang tidak benar dan akan terus mengawasinya," kata juru bicara TikTok.
*Anda kini bisa cek harga dan perbandingan smartphone terbaru di detikINET. Silakan klik DI SINI.
(fyk/fay)