Sudah nonton film dokumenter Netflix 'The Tinder Swindler'? Ngeri ya detikers, namun ternyata kasus penipuan ala Simon Leviev melalui aplikasi kencan bukanlah yang pertama.
Ini menjadi pengingat kalau kita harus ekstra hati-hati ketika berkenalan dengan orang baru, terutama kenalan dari dunia maya. Pastikan sudah melakukan background checking pada orang yang baru saja matched dengan kamu.
Di bawah ini adalah kasus-kasus penipuan yang menyalahgunakan platform aplikasi kencan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Simon Leviev, Ngaku-ngaku 'Pangeran Berlian'
Shimon Hayut, pria Israel ini mengaku sebagai anak dari seorang pengusaha berlian Lev Leviev. Tentu saja ini palsu. Akan tetapi ia sudah berhasil menipu dengan perkiraan nominal USD 10 juta atau sekitar Rp 143 M.
Lewat aplikasi Tinder, Simon Leviev berkenalan dengan para calon korban dengan memberikan profil yang cukup meyakinkan. Korban kemudian diajak berpergian ke luar negeri dengan kekayaan palsu yang ia dapatkan dari hasil menipu korban lainnya. Shimon Hayut kemudian dibuatkan sebuah film dokumenter di Netflix berjudul 'The Tinder Swindler'.
2. Richard Dexter, Tinder Swindler-nya Inggris
Richard Dexter mirip-mirip dengan Simon Leviev. Ia menggasak uang korban hingga ÂŖ 141.500, setara dengan Rp 245 miliar. Berbeda dengan Simon Leviev, Richard Dexter telah menjalani hukuman penjara selama 4,5 tahun.
Dexter pun mengaku perbuatannya, ia mengaku menyesal ketika berada di persidangan.
"Saya sangat, sangat menyesal sampai-sampai saya memikirkannya setiap hari, dari saat saya bangun hingga saat saya pergi tidur. Saya tidak bisa membenarkan diri saya atau apa yang saya lakukan," kata Dexter kepada pengadilan.
Selanjutnya >> Wanita Indonesia Ketipu Rp 15,8 M