Spotify Ditinggal Pengguna dan Kreator Karena Podcast Antivaksin
Hide Ads

Spotify Ditinggal Pengguna dan Kreator Karena Podcast Antivaksin

Josina - detikInet
Selasa, 01 Feb 2022 08:40 WIB
spotify
Foto: Unspslah/Sara Kurfess
Jakarta -

Platform streaming musik Spotify menjadi rumah bagi banyak penyanyi, artis dan podcaster. Namun sayangnya Spotify saat ini tengah dihadapi masalah besar.

Perusahaan asal Swedia ini diboikot sejumlah musisi bahkan banyak pengguna yang ingin berhenti berlanggan di Spotify.

Bermula dari musisi Neil Young mengatakan bahwa ia ingin seluruh konten musiknya dihapus dari Spotify. Hal ini dipicu dari konten podcast Joe Rogan di Spotify. Langkah ini juga diikuti oleh penyanyi Joni Mitchel. Saat ini, Young memiliki lebih dari 6 juta pendengar bulanan di platform streaming itu. Sedangkan Mitchell memiliki 3,7 juta pendengar bulanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Joe Rogan Experience merupakan podcast paling populer Spotify pada 2021. Program itu menjadi eksklusif Spotify sejak 2020 ketika Joe Rogan menandatangani kesepakatan lisensi eksklusif tahun jamak dengan nilai sekitar lebih dari USD100 juta.

Sebelumnya, Joe Rogan sempat terpapar virus corona. Itu dikonfirmasi pada September 2021 atau bebereapa bulan setelah ia 'mengabaikan' kegunaan vaksin.

ADVERTISEMENT

Pada April 2021, ia memberi tahu pendengar bahwa jika seorang remaja berusia 21 tahun bertanya kepadanya perlu mendapatkan vaksin Covid-19 atau tidak, dia akan menyarankan untuk tidak vaksinasi.

Pernyataan itulah yang menjadi kontroversial, Spotify pun dituding turut berperan dalam penyebaran misinformasi Covid-19 pada platform streaming tersebut. Akibat dari pemboikotan tersebut, Spotify dibanjiri dengan banyaknya permintaan pengguna untuk pembatalan berlangganan.

Namun menurut Tristan Snell dari MainStreet Law sistem Spotify kewalahan menangani permintaan pengguna untuk berhenti berlangganan.

"Spotify tidak lagi membiarkan orang membatalkan langganan. Sistem layanan pelanggan mereka benar-benar kewalahan. Orang yang meminta untuk membatalkan diberitahu bahwa mereka tidak bisa. Agaknya Spotify akan mengizinkan pembatalan lagi di beberapa titik setelah sistem mereka tidak terlalu kebanjiran." katanya sebagaimana dikutip dari Ubergizmo.

Beberapa pengguna mengklaim bahwa mereka telah berhasil membatalkan langganan Spotify mereka, tetapi yang lain mengklaim bahwa situs web terlalu lambat atau tidak responsif terhadap permintaan mereka.




(jsn/asj)