Saat ini Indonesia masih menghadapi tantangan berupa kesenjangan talenta digital. Menurut CEO Huawei Indonesia Jacky Chen kesenjangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh Indonesia saja, namun juga terjadi secara global.
"Ketika kita berbicara tentang kesenjangan bakat digital, kita mengacu pada jumlah pekerja terampil yang relatif kecil dengan penguasaan teknologi digital seperti artificial intelligence, big data, dan cloud," kata Jacky Chen.
Untuk jawab tantangan tersebut, Huawei menghadirkan sejumlah strategi untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan talenta digital di Indonesia.
"Huawei selalu berkomitmen untuk mengembangkan talenta lokal (Indonesia). Untuk itu, sebagai bagian dari Huawei ICT Academy," katanya.
Baca juga: Kontribusi Digital Talent untuk Indonesia |
Menurutnya, Huawei ICT Academy merupakan sebuah inisiatif yang dihadirkan oleh Huawei untuk membantu pengembangan talenta digital unggulan melalui sejumlah program seperti Huawei ICT Competition, Seeds for the Future, dan TechDay.
Dikutip dari laman resmi Huawei, Huawei ICT Competition merupakan kompetisi yang diselenggarakan untuk menggali potensi mahasiswa serta membangun generasi yang cerdas dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi.
Untuk mensukseskan program ini, sejumlah langkah pun diambil oleh Huawei salah satunya dengan menggandeng berbagai kementerian, lembaga penelitian, dan universitas di Indonesia.
"Kami menyelenggarakan sejumlah program seperti Huawei ICT Competition, Seeds for the Future, dan TechDay bersama dengan sesama pemangku kepentingan, mitra, dan teman-teman dari pemerintah, industri, akademisi, komunitas, dan media," kata Jacky Chen.
Melansir dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Huawei ICT Competition telah diikuti oleh 53 tim dari 24 perguruan tinggi dan 1.164 mahasiswa Indonesia. Secara global, ajang tersebut telah diikuti lebih dari 70 negara yang melibatkan lebih dari 150.000 siswa dari seluruh dunia.
Selain ICT Competition, ada pula Seeds for the Future yang diselenggarakan pada 2021. Program yang juga dijalankan di Indonesia ini bertujuan untuk membantu menumbuhkan talenta muda dan memastikan mereka paham dan mampu beradaptasi untuk bersaing di dunia kerja pada masa depan.
Mereka yang ikut dalam program ini juga akan diajari oleh para ahli untuk belajar mengenai kebutuhan di masa depan yang lebih banyak bergantung pada AI, 5G, dan IoT.
Upaya Huawei untuk mengembangkan talenta digital tidak hanya sebatas itu saja. Huawei juga mengadakan program Spark. Program ini bertujuan untuk mendukung dan membangun startup di berbagai daerah di Indonesia.
"Melalui program ini kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, inkubator, venture capital dan universitas membangun platform untuk mendukung startup di banyak daerah. Saat ini sudah 40 perusahaan startup berpartisipasi di program kami," kata Director of Corporation Affairs Huawei Tech Investment Huawei Indonesia, Yunny Christine seperti dikutip dari CNBC Indonesia.
Ia mengatakan dalam menjalankan program tersebut, pihaknya telah menggelontorkan investasi sebesar lebih dari US$100 juta atau Rp 1,4 triliun dalam tiga tahun. Investasi tersebut nantinya digunakan untuk membangun ekosistem startup di Asia pasifik.
Adapun negara yang mengikuti program ini mencakup Singapura, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, Srilangka, dan Vietnam.
Ia menjelaskan, para startup yang mengikuti program ini akan mendapatkan sejumlah dukungan berupa bisnis, pelatihan, pemasaran, dan juga teknologi. Langkah ini sengaja dilakukan untuk membantu pemulihan ekonomi dan meningkatkan lapangan pekerjaan di kawasan tersebut.
"Untuk pemulihan ekonomi dan transformasi peningkatan penciptaan lapangan kerja di negara Asia Pasifik," ujar Yunny.
Beragam program tersebut merupakan upaya dari Huawei untuk dapat terus melahirkan talenta digital terampil di Indonesia. Perusahaan yang pernah mendapatkan penghargaan dalam bidang artificial intelligence (AI) dari Badan Riset dan Inovasi Nasional pada 2021 juga menargetkan mencetak 100.000 talenta digital terampil di Indonesia hingga 5 tahun mendatang.
Untuk progresnya sendiri bisa dikatakan cukup menggembirakan. Sebab, dalam kurun waktu November 2020 hingga akhir 2021 ini saja Huawei mencatat telah melatih lebih dari 52 ribu orang talenta digital di Indonesia.
Atas capaian Huawei sepanjang 2021, detikcom menobatkan Huawei sebagai Top Digital Talent Contributor di 2021. Selamat untuk Huawei, semoga 2022 menjadi tahun yang lebih baik lagi untuk kemajuan digital talent di Indonesia.
Simak Video "Rencana Jerman Larang Pakai Komponen Buatan Huawei-ZTE di 5G"
[Gambas:Video 20detik]
(fhs/fay)