Muncul broadcast yang menampilkan video dengan suara aneh yang diklaim bersumber dari gunung di China. Apakah suara yang disebut 'auman naga' itu benar adanya?
Sebenarnya ini adalah video lama, yang awalnya beredar pada 2020. Tapi hingga sekarang masih ada yang menerima pesan berantai berisi video tersebut.
Saat video diputar, terdengar suara-suara aneh dan menampilkan banyak orang yang berkerumun di sepanjang daerah perbukitan. Ini menjadi viral di media sosial dengan klaim bahwa suara menakutkan itu menyerupai 'auman naga' dan terdengar di Provinsi Guizhou, China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebuah suara di latar belakang menceritakan insiden tersebut dan memperingatkan bencana akan datang dan kemudian menyalahkan Partai Komunis China atas 'dosa-dosanya', sebagaimana melansir India Today, Jumat (29/10/2021).
Pengguna Facebook 'Afjal Khan' membagikan video berdurasi tiga menit itu dan menulis keterangan panjang, yang sebagian di antaranya berbunyi, "Ribuan orang di China berkerumun untuk berburu 'makhluk misterius' setelah mendengar 'naga menggeram' dari pegunungan".
Video yang sama juga diposting oleh saluran YouTube yang disebut Tiên Nguyên TV dengan judul 'Suara super menakutkan yang memancar dari sebuah gunung di GuiZhou, China selama lebih dari 10 hari' bunyi judul video tersebut.
Dari unggahannya, Tiên Nguyên TV memberikan narasi bahwa para pakar sampai melakukan investigasi tapi belum ada yang mengetahui hal ini.
Faktanya, setelah India Today Anti Fake News War Room (AFWA) menelusuri, informasi ini adalah sebuah misinformasi. Suara-suara misterius terdengar dari sebuah gunung di daerah itu memang ada, tetapi video dengan suara-suara aneh itu banyak diedit. Lalu, sebenarnya suara aneh itu adalah nyanyian burung yang terdengar.
Setelah video itu menjadi viral di media sosial, direktur stasiun pengelolaan satwa liar Guizhou, Ran Jingcheng dan timnya diutus untuk menyelidiki suara-suara misterius itu. Pada akhirnya, mereka menemukan sumber suara itu dari burung puyuh.
"Ini hampir tidak lebih besar dari burung pipit dan memiliki nada yang tidak proporsional," kata para ahli mengutip The Science Times.
(ask/fay)