China Ditinggal Para Penambang Bitcoin Karena Suka Razia

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 15 Okt 2021 13:50 WIB
Ilustrasi tambang Bitcoin. Foto: Next Shark
Washington -

China lama menjadi lokasi pertambangan Bitcoin terbesar di dunia. Namun tidak lagi, semenjak pemerintah Negeri Tirai Bambu itu melakukan razia besar-besaran dan bahkan melarang semua transaksi dengan mata uang kripto. Maka tak ada pilihan, para penambang ramai meninggalkan negara itu.

Kini untuk pertama kali, China tak lagi menjadi lokasi favorit utama para penambang Bitcoin melainkan Amerika Serikat. Juli kemarin menurut Cambridge Centre for Alternative Finance, sebanyak 35,4% hashrate Bitcoin, istilah industri untuk mendeskripsikan tenaga komputasi kolektif para penambang, ada di AS, melonjak 428% dari September 2020.

Padahal baru 12 bulan silam, China adalah pemimpin pasar harshrate dengan selisih sangat jauh. Namun razia penambangan Bitcoin di sana secara instan membuat para penambang itu 'offline'.

Para penambang Bitcoin pun berbondong-bondong meninggalkan China secara massal, menuju area dengan sumber energi murah. Banyak di antaranya kemudian memilih datang ke Negeri Paman Sam.

"Seluruh narasi bahwa China mengontrol Bitcoin saat ini sudah benar-benar hancur," cetus Boaz Sobrado, pengamat finansial di London yang dikutip detikINET dari CNBC, Jumat (15/10/2021).

Padahal 12 bulan silam, China adalah pemimpin pasar harshrate dengan selisih sangat jauh. Namun razia penambangan Bitcoin di sana secara instan membuat para penambang itu 'offline'.

Para penambang berbondong-bondong meninggalkan China secara massal, menuju area dengan sumber energi murah. Banyak di antaranya kemudian memilih datang ke Negeri Paman Sam.

"Seluruh narasi bahwa China mengontrol Bitcoin saat ini sudah benar-benar hancur," cetus Boaz Sobrado, pengamat finansial di London yang dikutip detikINET dari CNBC.

Kenapa memilih ke Amerika? Ternyata banyak faktor pendukung. Sebut saja negara bagian seperti Texas punya sumber energi termasuk termurah di dunia. Di Amerika juga banyak sumber energi terbarukan. Energi berbasis air sampai nuklir yang ramah lingkungan tersedia. Hal ini menjadi solusi bagi para penambang agar tidak lagi mencemari lingkungan.

Halaman selanjutnya: Aksi razia China>>>




(fyk/rns)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork