Vaksin Sinovac diandalkan beberapa negara dalam melawan virus Corona termasuk Thailand. Beberapa studi menunjukkan vaksin ini efektif menangkal COVID-19, namun di Thailand berkembang isu vaksin Sinovac rendah kualitasnya. Pejabat di Negeri Gajah Putih itu pun membantahnya.
Maraknya tudingan itu bahkan membuat Kedutaan Besar China di Thailand angkat bicara. "Vaksin yang dikirim pemerintah China telah disetujui oleh WHO untuk pemakaian darurat dan lolos trial yang disyaratkan di Thailand. Vaksin ini aman, efektif dan tersertifikasi secara penuh dalam hal kualitas," tulis mereka di Facebook.
Dalam pernyataannya pada media lokal, Deputi Perdana Menteri Thailand dan Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai menyebut informasi tidak benar mengenai vaksin Sinovac bisa merusak relasi antara Thailand dan China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut misinformasi itu dimanfaatkan oleh oposisi untuk kepentingan politik. "Kritik terhadap vaksin Sinovac bukan hanya fakta yang dibengkokkan, tapi juga merusak relasi persahabatan antara Thailand dan China," katanya seperti dikutip detikINET dari Xinhua.
"Vaksin Sinovac telah diberi izin penggunaan darurat oleh WHO dan 39 negara di seluruh dunia. China punya kapabilitas untuk memproduksi vaksin dengan cepat dan telah membantu banyak negara termasuk Thailand mengendalikan fase awal pandemi dengan menyediakan vaksin," tambahnya.
Selain itu menurutnya vaksin Sinovac terbukti efektif melindungi dari serangan virus Corona dengan efek samping yang rendah, bahkan tidak ada.
Sebelumnya, Kedutaan China menambahkan tes klinis di Chile mengungkap vaksin Sinovac lebih dari 86% efektif mencegah gejala berat dan kematian di antara penderita Corona. Kemudian studi di Indonesia menunjukkan vaksin Sinovac efektif sekitar 95% mencegah pasien sekarat.
"Namun demikian, ada pihak dan orang tertentu di Thailand yang menuding vaksin Sinovac rendah kualitas dan efikasinya melawan COVID-19. Tudingan ini benar-benar mengabaikan bukti ilmiah dan merusak niat baik China untuk Thailand," lanjut Kedutaan China.
(fyk/afr)