Media sosial (medsos) dihebohkan oleh viralnya pengakuan seorang pegawai Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) berinisial MS yang mengaku menjadi korban pelecehan seksual dan bullying atau perundungan oleh sesama pegawai. Peristiwa ini membuat geram netizen.
Selama ini KPI dinilai sebagai lembaga yang aktif melakukan sensor terhadap konten-konten yang dinilai sensitif. Tentu saja mengejutkan mengetahui ada pengakuan seperti yang diceritakan MS. Apalagi MS mengatakan pelecehan dan bullying yang dialaminya terjadi selama 2 tahun, dari tahun 2012 hingga 2014.
Imbasnya, akun Instagram KPI diserang oleh komentar netizen yang menghujat KPI atas kasus tersebut. Kolom komentar di postingan terbaru KPI pun dibanjiri kecaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPI sendiri pegawainya tidak lulus sensor," komentar seseorang.
"Harus viral dulu baru diproses ya? Mana keadilan hukum di Indonesia? Dipecat dan dipenjarakan semua itu pelakunya!," ujar netizen geram.
"KPI apa tidak malu? Menyensor atlet pantai dengan alasan pornografi sementara anggota lembaganya berbuat porno?," timpal yang lain.
Bahkan, foto profil akun Instagram yang memajang logo KPI sempat berubah menjadi salah satu karakter anime Jepang. Tidak diketahui apakah Instagram KPI sempat dihack atau tidak. Meski saat ini akun Instagram KPI sudah normal, berbagai screenshot-nya terlanjur beredar di medsos.
Sebelumnya diberitakan, pengakuan MS beredar di medsos. MS menyebutkan pelaku kasus pelecehan dan bullying itu merupakan pegawai KPI Pusat.
Korban mengungkapkan dirinya sempat ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya. Tak hanya itu, persoalan semakin panas ketika publik mengetahui bahwa yang melecehkan MS lebih dari satu orang.
Ia bukan hanya dilecehkan secara seksual, tetapi juga mendapatkan perlakuan yang buruk seperti dihina bahkan dipukuli. MS juga menguak sebuah fakta besar, yakni puncak konflik yang dialaminya yaitu pada tahun 2015 ketika ia digilir oleh beberapa oknum sampai ditelanjangi.
(rns/rns)